Kamis, 19 Mei 2022. Semua Guru Bahasa Indonesia menggelar musyawarah Guru mata pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Zona Tengah di SMPN 2 Labuhan Haji.
Setiap hari Kamis pada tanggal 10 setiap bulan kami Guru Mata pelajaran Bahsa Indonesia melakukan musyawarah bersama untuk menyepakati model pembelajaran yang akan digunakan di setiap tahunajaran baru.
Setelah lama pakum karena pandemi covid 19 kini kami mulai menggelarnya setiap bulan mulai dari akhir tahun 2021 kemaren.
Pada hari ini kami melaksanakannya kembali pada tanggal yang berbeda karena pada tanggal 10 kemaren masih suasana libur lebaran Idul Fitri sehingga tertunda selama 1 minggu. Dari jadwal yang biasa kita sepakati bersama pada setiap tanggal 10.
Pagi-pagi sekali Aku berangkat ke sekolah karena kegiatan MGMP berlokasi di sekolah tempat Aku mengajar. Sesampai di Sekolah masih terlihat hanya ada beberapa sepeda motor yang terparkir di tempat parkiran. Yang ada hanya penjaga, tukang kebun dan beberapa orang siswa yang sudah berada di Sekolah.
Aku segera bergegas masuk Kantor namun ruangan terlihat agak sepi akhirnya aku kembali ke Ruang TU untuk prin tugas untuk anak-anak supaya ada yang dikerjakan ketika jam mengajarku berlangsung. Ketika selesai ngeprin saya langsung bergegas ke ruangan tempat kegiatan GMP yang akan berlangsung.
Aku menunggu Bapak/Ibu guru menyambut kedatangannya. Tiba-tiba ketua MGMP Lalu Malik Hidayat memberitahuku bahwa yang menjadi pemateri kali ini adalah Aku.
Aku merasa terkejut karena tidak ada pemberitahuan dari sebelumnya karena tidak ada persiapan Sama sekali. Beruntung saja Aku membawa Leptop Sekolah yang ku pinjam dua hari yang lalu ketika membuat soal di Sekolah SMPIT DARUL MUHSIN NWDI TANJUNG.
Akhirnya Aku mencoba fail-fail yang ku punya dan masih tersimpan. Syukurlah Aku merasa lega ketika ku lihat fail yang masih tersimpan. Walau itu fail sederhana namun sangat berharga walau hanya sedikit pembahasan yang ku tampilkan yang terpenting tidak mengecewakan teman-teman guru nantinya.
Acara segera dimulai. Aku masuk ke kelas memberikan tugas ke siswa supaya tidak keluar kelas jika saya tidak ada. dan benar saja anak-tidak berani keluar tanpa instruksi dari ku.