Lihat ke Halaman Asli

Tidak Terima Anaknya Dipukul, Orang Tua Datangi Sekolah

Diperbarui: 7 Juli 2017   15:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekerasan memang kerap sekali terjadi di lingkungan sekolah, namun apa yang dilakukan seseorang untuk mencelakakan orang lain hendaknya di cegah ataupun di hindari , supaya apa yang akan menyebabkan konflik antar kelompok tidak terjadi. Namun seperti apa yang diharapkan belum tentu seperti apa yang semestinya , seperti kasus seorang pelajar yang di lansir oleh SUARANTB.com (16 juni 2017). Salah satu warga Gadung mas kecamaran Sakra Barat , Abdul Ghani Makhruf melapor ke pihak sekolah dimana tempat putrinya mengenyam bangku sekolah yang baru menduduki kelas 10 di SMAN 3 Selong. Abdul menuturkan bahwa putrinya yang bernama hefiza telah mendapat pukulan beberapa waktu lalu oleh teman laki – lakinya yang atas nama R.

Namun tindak kekerasan yang di alami oleh putrinya tidak diketahui olehnya ketika korban menceritakan kepada sang ayah yang di alaminya selasa, 13 juni 2017 malam. Meski dugaan oknum pemukulan yang dilakukan oleh teman sekelas putrinya itu adalah maksud bercanda namun bapak korban tidak bisa tinggal diam setelah melihat bekas pukulan yang ada di tubuh anaknya.

“ Alasan dilakukannya pemukulanya terhadap anaknya dengan maksud bercanda namun hal ini tidak semestinya dilakukan berulang kali , apalagi sampai menyisakan bekas di tubuh anak saya ,” ungkapnya.

Dari kejadian itu abdul ghani menuturkan jika anaknya tetap saja mendapat perlakuan seperti ini maka ia akan memindahkan anaknya dari sekolah itu. Karena pertimbangan banyak hal , pihaknya meminta oknum pelaku R harus di keluarkan daeri sekolah.

Namun kepala sekolah SMAN 3 Selong , M. Hadi Zuhri , mengaku telah menyikapi persoalan seperti ini dengan menggelar pertemuan yang di fasilitasi wakil kepala bidang Humas SMAN 3 Selong Taufik Fansuri , selain itu juga dihadirkannya kedua belah pihak dan diikutsertakan pula guru BP.

“ Sudah kita lakukan pertemuan untuk membahas persoalan itu, saat ini sudah tidak ada masalah lagi “ katanya.

Kepala sekolah sangat menyayangkan sikap hefiza yang tidak melapor hal tersebut ke sekolah dulu, melainkan memilih melaporkan langsung ke orang tuanya. Baru sekarang kita tahu setelah adanya keluhan dari orang tua siswa, seharusnya persoalan itu kita mengharapkan siswa menginformasikan terdahulu ke pihak sekolah. Namun alhamdulilah sekarang sudah tidak ada apa – apa lagi , Kedua belah pihak sudah saling memaafkan ,”klaimnya .(yon)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline