Jakarta-Memasuki Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024 yang sudah di gelar mulai 12 Desember 2023, malam ini, bahkan sampai 5 Putaran, seberapa Efektifkah dapat mempengaruhi para calon pemilih?
Muslihan Aulia Haris selaku Pengamat politik menilai berdasarkan Survei-Survei maupun penilaian para pakar dan ahli, bahwa Debat Capres-Cawapres atau Calon kepala-kepala Daerah tidak banyak mempengaruhi para calon pemilih untuk merubah pilihan politik nya melainkan hanya sebagai ajang gagah-gagahan, Saling Hujat, Ghibah dan Fitnah dan yang pasti nya buang-buang waktu, biaya dan energi, hal tersebut tidak saja terjadi di Indonesia bahkan di negara sebesar amerika pun ajang debat tersebut tidak mempunyai dampak yang besar untuk mempengaruhi Para Calon Pemilih, karena pasti nya para pemilih sudah menjatuhkan pilihan nya jauh sebelum ajang debat tersebut dilaksanakan, baik karena dorongan dari partai nya, dari lingkungan nya, dari keluarga nya atau pun dari hati nurani nya masing-masing ataupun mungkin ada karena adanya pemberian faktor ekonomi,
Maka Muslihan Aulia Haris menyarankan kepada KPU untuk menekankan kepada para Caleg, Capres dan Cawapres maupun calon kepala daerah untuk lebih berfokus kepada visi-misi dan Program kerja, bila perlu Janji-janji di sertai dengan Kontrak politik ataupun kesepakatan dengan para pendukung nya,
Selain itu Para Pendukung dari Caleg, Capres dan Cawapres ataupun pendukung para calon kepala-kepala daerah untuk lebih fokus mengkampanyekan hanya kepada calon yang di dukungan, jangan melakukan kampanye hitam, menjatuhkan lawan dengan menjelek-jelekan nya, mengumbar aib nya, mungkin apabila sesuatu hal itu benar bisa menjadi Ghibah, tetapi bila hal tersebut salah bisa menjadi Fitnah, tetapi yang sudah pasti otomatis sama hal mengkampanyekan calon lain tersebut secara gratis dan sukarela, apalagi di lakukan nya secara Masif,
Selain itu seharus nya Para Pendukung yang menjatuhkan, menghujat, menghina, merendahkan calon lain lebih sadar diri, jangan bisa nya melakukan hal-hal negativ terhadap calon lain, tetapi bisa kah mengalahkan, menyaingi atau menandingi Calon yang di rendahkan tersebut, berapa banyak kalian punya pendukung, berapa banyak kalian punya pasukan, karena seburuk-buruk nya pemimpin, dan sebodoh-bodoh nya pemimpin mereka tetap pemimpin yang mempunyai banyak pengikut dan pasukan, apabila pemimpin tersebut itu salah maka sampaikan cara-cara melalui jalur yang sudah di atur,
Muslihan pun berpesan kepada para pendukung untuk jangan terlalu fanatik atau gila-gilaan mendukung calon idola nya tersebut, karena calon idola nya tersebut apabila terpilih belum tentu tau dan belum tentu ingat bahwa kalian pernah mendukung dan menggilai nya bahkan sampai gontok-gontokan dengan Pendukung calon lain nya, kalian harus tetap mencari makan sendiri, menghidupi keluarga sendiri masing-masing, apalagi jika Calon yang kalian tersebut kalah pasti akan melakukan hujatan, Gibah atau Fitnah-Fitnah lain nya lagi, jadi berpolitik lah yang Tentram dan sekedar nya setelah itu rukun kembali,
Muslihan Aulia Haris, SH
Advokat Peci Hijau
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H