Lihat ke Halaman Asli

Muslih

Guru pada MTs Negeri Lamandau Kalimantan Tengah

Rida dengan Takdir

Diperbarui: 2 Juni 2023   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

shutterstock.com

Alkisah, Suatu ketika seorang Sufi sedang dalam perjalanan, dengan kapal laut yang penuh dengan penumpang. Di tengah perjalanan badai besar datang, semua penumpang panik dan meminta sang Sufi untuk berdoa agar badai itu pergi, namun apa jawab sang Sufi? "Biarin aja, badai itu kan ciptaan Allah, datang kesini juga atas kehendak Allah, kalaupun nanti kita mati bersama juga atas kehendak Allah, kita gak usah protes atas kehendak dan kebijakan Allah yang sedang menimpa kita saat ini." 

Jawaban sang Sufi itu membuat Allah "tersenyum". Maka badai itupun ditarik oleh Allah menjauh dari kapal itu karena, di dalam kapal itu ada seorang yang rida dengan kehendak-Nya.

Rida dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI V) bermakna rela, senang hati, suka dan berkenan. Bertolak dari arti kata Rida di atas,  maka sebagai manusia dan orang yang beriman, kita harus menerima semua ketentuan dan kehendak Allah  dengan hati yang ikhlas agar kehidupan kita berjalan dengan baik dan normal.

Sebagai contoh, beberapa tahun yang lalu, seluruh dunia  dilanda ujian berupa badai COVID 19. Ketika awal kemunculannya, betapa panik dan takutnya kita dengan virus ini.  Pandemik COVID 19 ini, telah merubah tatanan kehdupan mulai dari masyarakat kelas bawah sampai kelas elit merasakan dampaknya.  Untuk menaklukkan badai kehdupan yang menimpa kita,  sebenarnya cukup menerima dengan Rida bahwa itu adalah merupakan kehendak atau takdir dari Allah.

Berkenaan dengan Ujian tersebut Allah berfirman dalam Al Qur'an Surah At Taghabun ayat 11 yang artinya: "Tidak ada suatu musibah yang menimpa seseorang, kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah maka Mengetahui segala sesuatu."

Berdasarkan ayat di atas, kita harus meyakini dengan sepenuh hati, semua ujian yang menimpa adalah kehendak Allah. Dengan keyakinan tersebut maka hati kita akan tenang, damai dan lapang dalam menjalani kehidupan ini, serta mengikhlaskan semuanya kepada Allah. Dan yang terpenting kita harus tetap tawakkal dan pasrahkan semuanya kepada Allah apapun yang terjadi.

Lamandau, 02062023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline