Lihat ke Halaman Asli

Muslifa Aseani

TERVERIFIKASI

Momblogger Lombok

Usia Perak Lanjut Pena Kampus FKIP Unram: Literasi Itu Adalah Cinta

Diperbarui: 27 September 2024   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Titipkan foto sejarah, Garis 'Keturunan' Pena Kampus selama 27 tahun berselang. Dokumentasi pribadi

Mataram, NTB. Pena Kampus. Frase ini mudah ditebak. Aktivitas kepenulisan di kampus. Begitu lah memang kesejatiannya. Pena Kampus, komunitas pers kampus yang berbasis di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram (FKIP Unram). Satu entitas dari kecintaan saya berjejaring di lintas komunitas. Komunitas kepenulisan, yang kebetulan menjadi rezeki saya, menginisiasinya 27 tahun lalu. Tepatnya diresmikan di sekitar bulan September, tahun 1996.

Hari ini, Jumat, 27 September 2024, baru saya memahami buruknya catatan keorganisasian Pena Kampus di tahun kepengurusan saya. Ulang tahun Pena, secara formal tercatat 19 Februari 1997. Untuk saya sendiri, satu-satunya bukti tahun kepengurusan saya, terdapat foto saya yang 'diakui' sebagai Pemimpin Umum pertama. Tampak di foto yang saya sertakan di tulisan ini. Selalu ada dan tertempel di setiap ruang sekretariat Pena Kampus.

Ali dan Fani, berlomba membuat berita di Lanjut ke-25 Pena Kampus, FKIP Unram. Dokumentasi pribadi

Majalah Pena Kampus di Tahun 1996

Pers kampus masih kerap identik dengan idealitas tinggi. Tentu saja memang sudah kewajaran yang umum. Demikian juga latar dari lahirnya Pena Kampus. Dosen Agama Islam, satu dari banyak Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) -- istilah perkuliahan yang terpakai di masa ajar tahun 90-an dulu, mengarahkan saya untuk serius 'membidani' kelahiran komunitas pers kampus ini.

Sebelumnya, saya sudah lebih dulu aktif di komunitas pers kampus di tingkat universitas yang bernama Koran Kampus Mahasiswa Media Unram. Di tahun 1996, saya sedang didapuk menjadi Pemimpin Redaksi. Lebih karena di proses regenerasi kepengurusan di tahun 1995 dan 1996, pengurus aktif yang hadir kurang dari 10 orang. Jadilah yang hadir saat itu, mendadak dibagi-bagikan mulai dari Pemimpin Umum, Sekretaris Umum, dan seterusnya.

Seriusnya permintaan doses saya waktu itu, dibuktikan dengan mengawal juga lahirnya Pena Kampus sampai tim kami berhasil menerbitkan majalah pertama. Sayang. Kelemahan sistem penyimpanan arsip antar kepengurusan organisasi, membuat sejarah awal majalah ini tak tersimpan dengan baik. Yang bisa dilakukan, menjaga kisah ini, diteruskan antar generasi.

Pena Kampus di Jaman Now

Selang 27 tahun, dari tahun 1996 sampai ke hari ini, produk utama dari adik-adik mahasiswa yang sedang aktif di Pena Kampus, fokus pada web. Alimudin Ramdani, Pemimpin Umum Pena Kampus, periode 2024 sampai 2025 menjelaskan bahwa kini aktvitas kepenulisan utama di web saja. Termasuk, di hari kedua Latihan Jurnalistik Terpadu (Lanjut) ke-25 Pena Kampus.

Sementara menyelesaikan tulisan ini, saya sedang 'meracuni' Mita dan Fani, duduk di samping saya menyaksikan langsung penyelesaian tulisan pendek ini. Saya sungguh berharap, suatu hari nanti, Mita dan Fani asama-sama aktif menulis. Baik itu di platform seperti Kompasiana ini, atau di wadah manapun yang mereka sukai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline