Lihat ke Halaman Asli

Muslifa Aseani

TERVERIFIKASI

Momblogger Lombok

[KOLOMDonasi] Nyawa Kami Hari Ini adalah Qadr Kami

Diperbarui: 22 April 2022   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Survive dari Covid-19, bagi saya,  adalah Qadr.  Sunrise di Tunak Cottage-Dokpri

Apalagi? Keluarga inti saya juga masih utuh.  Sesekali tentu ada yang sakit. Namun tak ada kehilangan karena virus corona. Rasanya,  inilah nilai paling berharga,   Lailatulqadar kami sekeluarga di Ramadan tahun ini. 

Tak Boleh Lagi Ada Overthinking

Ya,  tidak boleh lagi. Maret 2020, berulang lagi di Maret 2021, di 2022, Maret adalah tentang kelahiran ulang.  Penghargaan pada kesempatan baik berikutnya. Kita masih dipercayakan hidup. Jadi,  mari hidup sewajarnya. 

Toh,  kalau mengikuti hitungan angka,  sudah berapa puluh Ramadan yang telah kita dapatkan.  Lailatulqadar sudah bukan tentang harta benda duniawi. Lailatulqadar tidak melulu tentang pengampunan dosa-dosa.  Mudah-mudahan,  Lailatulqadar bagi banyak orang,  telah menggerakkan sesuatu yang jauh lebih besar. 

Sesuatu yang besar,  diantaranya:

a.  Kesibukan utama adalah tentang meningkatkan porsi kebaikan diri kita masing-masing. Bukan tentang kesalahan orang lain. Bukan tentang kekurangan orang lain. Tidak membandingkan si fulan versus fulana. 

b.  Bergerak dan menggerakkan ke arah kebaikan-kebaikan yang berkelanjutan.  Selalu akan ada yang bilang,  positive thinking bisa jadi toxic ketika diterapkan berlebihan. But hei,  sikap teladan Rasulullah SAW wujud nyata,  tak ada yang berlebihan dari kebiasaan berpikir baik. Dari sekian banyak kejahatan,  keburukan bahkan ancaman pembunuhan,  tak ada berkurang teladan standar berpikir serba baik yang tinggi dari kekasih Allah SWT tersebut. Iya,  kita memang bukan beliau. Tapi,  kalau mau,  kita bisa mencontoh atau terus berjuang keras meneladani sifat positif tersebut.

c.  Berjuang untuk istiqomah memaafkan sekaligus melupakan. Haaa,  yakin bisa? Lha makanya saya tuliskan si awal,  berjuang. Seringkali,  mampu memaafkan. Namun,  melupakan, ntar dulu. 

Tiga berkah di atas yang saya harapkan di malam-malam ganjil,  di 10 hari terakhir Ramadan.  Seperti yang tersebutkan di 5 ayat Al Qadar. Malam terbaik dalam 1000 bulan. Ketika banyak manusia merintih dalam doa,  "Ya Allah,  mohon tetapkan jalan kami di jalanMu yang lurus. Pantaskan wajah kami menghadap ke haribaanMu. Tegakkan kami di barisan para manusia terbaik,  dengan iman Islam. "

Lailatulqadar Sebagai Wadah Berburu Bekal Akhirat Terbaik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline