Lihat ke Halaman Asli

Muslifa Aseani

TERVERIFIKASI

Momblogger Lombok

Maraton Film Trilogi Saat Liburan Nataru

Diperbarui: 17 Desember 2021   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemegahan satu bangunan,  salah satu pendukung di film-film trilogi favorit saya.  Foto ini, Masjid Nurul Bilad - Mandalika,  Lombok. Dokpri

Salah satu film yang masih ingin saya tonton ulang,  diantaranya L.O.R.D, Twilight series atau Transformer series. Mengapa? 

Satu,  megahnya beberapa faktor di salah satu film tersebut. 

Legend of Ravaging Dinasty (L.O.R.D) misalnya.  Saya terkesan di scene ketika para lord dan 'murid'nya bisa menembus satu bagian dinding bangunan megah. 

Lalu,  di sisi-sisi selasar terdapat banyak patung raksasa, 'pintu rahasia' yang mengantar mereka ke 'dunia lain'.  Tempat yang mustahil diakses manusia biasa. Bagi saya,  seperti memberikan kesan,  jadilah berbeda atau sedikit lebih daripada orang kebanyakan. Kita pun akan punya 'privillege' yang berbeda. 

Dua,  nilai-nilai kehidupan yang istimewa. Baik itu loyalitas,  keberanian,  tekad yang kuat atau keteguhan prinsip.  

Dua tahun belakangan,  saya menonton film seringkali hanya 'menumpang'.  Alias nunut tontonan orang-orang terdekat saya.  Satu film yang benar-benar ingin saya simak dengan baik,  'Bird Box'nya Sandra Bullock.  

Benang merah dari tiga wish list di awal tulisan dengan Bird Box,  adalah keteguhan tekad dari karakter utama di film,  yang membuatnya berhasil dengan apapun tujuan mereka. 

Tiga,  adrenalin terpacu karena intensnya ketegangan dalam film.  

Lagi-lagi mengekor selera personal ya. Saya pernah mengeksplor review Mid Sommar (nggak nonton filmnya sih) ,  atau menonton ulang The Davinci Code (bahkan masih pula membaca ulang novelnya,  yang versi Bahasa Inggris). Demi apa?  Saya suka ketegangan yang terbangun dengan intens. Semacam tanjakan panjang, namun memaksa mesin mobil hanya di gigi 1 atau maksimal dua,  dan bersabar untuk bisa sampai di ujung tanjakan. 

Di satu sisi, saya sudah mem-black list jenis ketegangan yang melibatkan darah. Big NO. Jadi,  film thriller,  horror,  drama,  scifi, tapi yang darah tertumpahnya tidak moncrot-moncrot. Yaaa,  ibarat kata,  ketusuk duri di telunjuk,  darah yang muncul setitik. Masih okelah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline