Siapa yang sangka, kita sudah melewati hampir 10 bulan bersama Corona. Virus Covid-19 masih ada di antara kita. Bahkan teman-teman terdekat pun terjangkit. Alhamdulillah, sebagian besar teman saya, sehat kembali dan menjadi satu dari banyak penyintas positif Covid-19. Kembali sehat dan beraktifitas biasa lagi.
Di tengah pandemi, meski banyak yang memilih masih tinggal di rumah saja, sebagian besar lainnya sudah harus beradaptasi. Sebagian tersebut adalah saya pribadi. Sejak Juni, saya sempat masuk offline di madrasah. Tepatnya Pesantren Alam Sayang Ibu (PAMSI), tempat saya bekerja dari Desember tahun lalu sampai saya resign di awal September. Setelahnya, liputan event ini dan itu, kegiatan ini dan itu.
Sebagian sebagai Humas dan tim konten creator di web komunitas relawan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Lombok Sumbawa. Yang lainnya, dari jejaring digital saya. Keluarga besar baru di Kitapixel Lombok dan rentetan kegiatan 1000 StartUp Digital Telkom.
Lantas, apa saja nih hobi baru selama melewati masa pandemi ini? Ternyata, justru karena menuliskan ini, beberapa kegiatan positif, kini juga mulai menjadi hobi baru saya. Yuk, semangat menyimak sampai akhir ya. Saya temani bersama satu mug kopi hitam Lombok ^^
1. Semangat Menyintas Pandemi Dengan Berjejaring Positif
Iya, salah satu cara berbahagia dan sukses menjadi penyintas Corona, semangat menjaga jaringan serba positif. Tiga bulan awal PSBB dulu, saya juga mengalami psikosomasis. Padahal masih bekerja di PAMSI dan suami juga masih ada pekerjaan ini serta itu.
Over thinking hampir setiap malam, walau sambil tetap memerika pekerjaan anak-anak yang sedang Learning From Home (LFH) -- saya mengampu ekstra Pizza Before Bed (PBB), kegiatan literasi di PAMSI. Saya sempat sangat tidak produktif. Tak mampu menulis, meski sedang terikat Arisan Blogging bersama Komunitas Blogger Gandjel Rel Semarang. Sesekali memang masih menulis, tapi hanya untuk tulisan berbayar saja.
Lalu semuanya mulai berubah. Saat mulai aktif di PAMSI, banyak pula kegiatan lainnya mulai berlangsung offline. Walau tentu sebagian besar lainnya, masih berlangsung online.
A. Aktifitas online selama pandemi
Ijinkan saya menulis secara ringkas saja. Salah satu yang seru, webinar online bersama komunitas saya di sini, yaitu Komunitas Traveler Kompasiana (Koteka). Berkat kerja keras dan semangat Mbak Ghana (admin Koteka di Jerman), juga teman-teman admin lainnya, Koteka sukses mengadakan Zooming sebanyak 14 kali.
Ssst, Sabtu lusa, Koteka mau ada Zooming seru lagi. Intip di profilnya atau WAG Zooming. Update Cara daftar dan Link Zooming akan dibagikan di sana.
Saya hanya memoderatori dua agenda saja, namun kesannya tersimpan dan menambah panjang kesan-kesan positif berkomunitas. Sharing positif dari Ibu Wenny, yang pernah menjabat sebagai Dubes Indonesia di Austria. Ada pula Mbak Poppy dan Mbak Hidayati, dua designer kebaya, yang komit produktif dengan ide-ide keren mereka terkait kebaya. Busana khas Indonesia.
Aktifitas online lain yang bisa saya titipkan di sini, kelas-kelas WAG online bersam PT Permodalan Nasional Madani (PNM) NTB. Peserta kelas adalah ibu-ibu nasabah PT PNM, yang sedang berjuang sebagai penyintas pandemi, dengan usaha-usaha kecil mereka. Terakhir, menjadi pemateri Kelas Inspiratif bersama Sister Net. Jauh. Lokasi kelasnya di Desa Kurau, Kabupaten Bangka Tengah, provinsi Bangka Belitung. Salah satu mimpi saya terwujud. Keinginan berkunjung ke tanah kelahiran Laskar Pelangi, walau hanya lewat kelas online zooming.