Lihat ke Halaman Asli

Muslifa Aseani

TERVERIFIKASI

Momblogger Lombok

Puisi | Narcistus Bercinta

Diperbarui: 2 Maret 2018   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cred. Galleria Nazionale d'Arte Antica

Waktu ini, aku sedang jatuh cinta pada hatiku sendiri. Aku melihatnya begitu hangat, penuh-penuh memberi kasih dan sayang. Darahku memanas, panah cinta memakuku. Erat

Tak ada wajah-wajah lain. Musnah semua hati di dunia. Cinta dan sayang ini, sempurna kukangkangi sendiri. Kukagumi semua sisi diri. Tak ada yang buruk. Kebusukannya pun sewangi kasturi.

Wajah dan bayangku memadat, menyublim di segenap arah angin. Aku mabuk. Mabuk diriku sendiri. Mengawang di semesta, seluruh bumi tertutupi ronaku. Seruak merah di fajar pagi, memekat jingga di jelang petang. Hari dan malam, hati dan jantungku.

Padat manusia dijalanku serupa beluntas, pagar dari setapak milikku sendiri. Yang hijau rimbun sekali menarik ekor mataku. Oke, sekali ini kalian cantik, sungguh. Yang meranggas tertimbun benalu, aku mencibir, jijik. Lemah!

Senyumku melebar di setiap pemantul bayang. Tak ada tembang terkidungkan, "Mirror Mirror on the Wall, Who Is the Fairest of Them All?" Kukagumi semua sisi diri. Tak ada yang buruk. Kebusukannya pun sewangi kasturi.

O Arin, sekali ini menyingkirlah. Aku sedang ingin bercinta, dengan diriku sendiri.

*Meninting 2 Maret

Rangkaian Puisi ARIN, rupa-rupa kisah manusia, tentang sayang dan cinta. Tentang Rasa;

#Arin2015: #1 | #2 | #3

#Arin2016: #1 | #2 

#Arin2017: #1  |#2 | #3 | #4

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline