Aku mengeja abu-abu gelap | Menjadi bias oranye dengan | Bundaran emas di ufuk barat | dan wajahmu yang penuh tawa | Tersenyum manis padaku
Aku gelapkan fajar pagi | Yang Menguning terang | Pada mimpi malam yang | penuh-penuh kisahkan cinta kita | Tiba-tiba tanpa awal, tak ingin kuakhiri
Aku tak inginkan malam setelah siang
Pun enggan sambut pagi yang
Usaikan kegelapan
Pada semua waktu, pikirku
Tak juga bisa enyahkan lekatmu
Atas semua waktu
Bisakah tak pernah adamu, aku?
*Meninting, 2 Februari
Kelas Menulis bersama Tim Office APW Tour Travel Lombok.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI