Lihat ke Halaman Asli

Muslifa Aseani

TERVERIFIKASI

Momblogger Lombok

Surfing Seru di Selong Belanak Lombok

Diperbarui: 12 Agustus 2016   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri.

Garis pantai nan panjang di sisi selatan Pulau Lombok sudah terkenal dengan pasir putihnya. Pun juga jenis pasir yang berbeda-beda. Halus lembut bak bedak bayi, sampai pun butiran bulat seragam serupa merica. Ketika banyak pemancing terpaksa sangkutkan dulu peralatan memancing mereka karena tinggi serta ganasnya ombak laut selatan, justru penanda waktunya kumpulkan untung bagi para pemilik persewaan alat surfing.

Senin 11 Juli lalu, trip terakhir rombongan tamu saya di libur lebaran. Itinerary awal, foto shot trip. Berburu foto-foto cantik, syukur-syukur jika koleksi foto senja saya bertambah juga. Spot awal, Pantai Mawun, sekira setengah jam bermobil dari satu hotel bintang lima terkenal di kawasan pantai Kuta Lombok. Sekali ini saya saksikan langsung kombinasi dari tinggi dan ganasnya ombak. Berkesempatan abadikan beberapa shot panorama, lidah ombak tak putus-putusnya berlomba jilati pantai.

Mawun Beach Lombok

Dokpri.

Sambil sesekali jelaskan ini itu pada para tamu saya, saya pun sibuk sendiri berburu foto. Niat hati tangkap momen yang pas ketika ombak setinggi lebih dari 3 meter mulai pecah dan gulungan berikutnya masih berbentuk lengkungan indah. Yes! Beberapa shot saya berhasil.

Dokpri.

Dokpri.

Meski sudah ingatkan untuk waspada dengan ombak yang tinggi, ternyata saya sendirilah yang kecelik. Tamu saya pecinta pantai. Plus berombak tinggi. Waduh...

mawun-beach-57ad7e1b3793737812a42a29.jpg

Di pantai Mawun ini pula, terjadi satu insiden kecil. Satu rombongan tamu lain, sama excitednya dengan para pengunjung lain yang nikmati pemandangan lidah ombak yang tinggi dan tak berkesudahan. Saat seru ber-wefie berdua, salah seorang dari mereka menjerit karena gadget yang terpasang  di tongsis jatuh justru saat lidah ombak pecah. Tak ayal gadget tergulung ombak serta terseret pun lenyap di hitungan detik. 

Surfing di Selong Belanak

selong-belanak-surf-2-57ad7f02719773320a8eaa26.jpg

selong-belanak-surf-3-jpg-57ad7f217197731c0a8eaa2a.jpg

Mengingat masih tersisa satu spot destinasi trip di hari itu, saya berhasil cegah tamu saya berbasah ria di pantai Mawun. Janji bahwa view dan ombak di pantai Selong Belanak masih lebih cantik dus ganas dari Mawun, alhamdulillah didukung semesta. Setengah jam bermobil dari Mawun, mobil kami masuk melalui satu jalur khusus villa dan resto terbaik di pantai Selong Belanak.

Tak menunda, empat jam berikutnya saya sibuk berburu foto keseruan para tamu saya, juga para penikmat ombak lainnya. Para surfer, nelayan di kejauhan dan para penantang ombak.

selong-belanak-jpg-57ad7ffe66afbd5d11d45cc9.jpg

home-selong-belanak-jpg-57ad80302023bdd831cf5185.jpg

selong-belanak-surf-4-57ad8019719773540a8eaa27.jpg

Di pantai Selong Belanak, pada trip terpisah suami saya ceritakan kopdarnya dengan sesama Jawa. Seorang pemilik kios penyewaan papan seluncur - surf board. Cost sewa mulai dari 250K idr sampai 350K idr per paket. Biaya ini termasuk papan, pelatih serta pick & drop ke spot surfing. Rentang paket mulai dari dua jam sampai empat jam dengan jaminan sampai bisa. 

Meski was-was sendiri, hari itu berujung bahagia. Rombongan tamu saya sungguh terkesan, pun saya pribadi beroleh banyak foto-foto cantik sekaligus seru. Saksikan langsung momen-momen para surfer tak lelah arungi ombak, tak peduli setinggi atau seliar apa pun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline