Skrinsot dari akun Twitter saya. DokPri
Sudah ngeblog dari tahun 2005, saya sudah di taraf haqqul yakin kalau rezeki saya agak minim di ajang-ajang Give Away-(GA-. Selain pasti karena kualitas tulisan saya yang mungkin masih di batas bawah ambang kesukaan para pemilik atau penggagas GA tersebut, saya menghargai sepenuhnya prerogatif para juri yang mutlak subjektif. Eh, bukannya itu juga terjadi di kontes-kontes menulis lainnya? Semacam yang terjadi di kanal K ini? Iya sama. Bedanya, ya itu tadi. Kebiasaan kecil hati saya sejak awal, entah mengapa, kemudian mempengaruhi kualitas tulisan yang saya sertakan di GA. Berikutnya, seperti ular yang tak sengaja melahap ujung ekornya sendiri, bulatannya tak mengurai dus tanpa ujung. Pendek kata, mbulet.
Hari ini saya mencoba peruntungan saya. Seperti biasa mengecek kondisi dunia terkini -halah- dengan login di akun Twitter saya, cukup tersentak juga linimasa Kompasiana yang jadikan Headline satu tulisan bertitel GA. Speed Reading, baru di alinea pertama pun saya sudah tergerak untuk harus ikutan. Kenapa?
Pertama, penggagasnya Mbak Gana. Bergabung di K awal Oktober tahun lalu, artikel pertama saya tayang hampir sebulan setelahnya. Dua kali ikut lomba essai foto, Hari Pahlawan dan satunya lagi lupa, dua-duanya meraih perhatian juri dan alhamdulillah menang. Yang paling menyenangkan dari kemenangan ini, foto putra kedua saya mejeng di Pameran di Jerman. Semacam pembalas doa, harapan orang tua kebanyakan, inginkan putra putri raih kesempatan jeng-jeng ke luar negeri. Meski baru fotonya saja, asli, saya sampai sekarang pun masih rasakan kesenangan yang sama.
Kedua, karena pernah menang dua kali, saya percaya kecurigaan saya yang cukup berdasar. Nama dan tulisan saya masih menarik hati Mbak Gana. Whatsoever. Entah karena sama-sama ramai berbahasa Semarangan --ehm! Main kedaerahan ni yauw. Ben! Jenenge wae usaha-- atau karena memang tulisan saya menarik. Terutama karena muatan curcolnya yang kekinian. Yaitu, terkait tutorial kompasiana, terutama masalah lenyapnya foto atau tulisan beberapa K-ers --yak, saya juga pastinya--.
Ketiga, kembali ke masalah tutorial, tulisan ini sekaligus ajang ujicoba saya tuangkan aksioma-aksioma yang semalam mencegah otak saya lelap --meski pun sejatinya karena asma saya kumat, tengah malam terbangun demi minum obat pelega nafas--. Ujicoba apa saja? Saya bagi ke dua bagian besar ya.
a. Fitur edit tulisan.
Bagian ini khusus berisi opsi-opsi logika kesalahan yang terdapat di tulisan utuh saya pada kanal fiksi yaitu seri ke 33 novel 100 hari ALUY. Terutama tambahan tanda baca. Tayang pada 27 April lalu, tulisan tersebut hanya sisakan foto cover dan judul saja. Isi tulisannya lenyap? Nah, berikut beberapa opsi asbab tulisan saya lenyap. Satu, penggunaan beberapa tanda baca yang mungkin tak diterima sistem fitur terbaru K. Apa saja? Ada set tanda buka dan tutup kurung. Berikutnya, ada tanda bintang --selalu saya gunakan di pembatas plot cerita dan penanggalan tulisan saya, misal tertulis di Selong tanggal sekian--. Tanda pagar, saya gunakan untuk tautan link rangkaian plot novel saya di seri-seri awal. Jadi, demi tulisan ini tak lenyap, semua tanda baca yang saya curigai di bagian a ini tidak saya ketikkan per tanda, tapi per kata. Penebalan, kata miring atau garis bawah saya abaikan dulu. Terbesar karena speed reading artikel lintas kanal, beberapa tulisan terbaru masih sukses gunakan penebalan. Saya masih gunakan tanda strip, semoga tak termasuk tanda baca yang mengancam lenyapnya isi tulisan ini.
b. Fitur memasukkan foto.
Bagian ini saya akan ujicobakan dua saja ukuran piksel foto yang berbeda. Tulisan terakhir saya --tulisan lomba pulak! Haish--. Foto-fotonya lenyap karena sebagian besar foto yang saya upload, lebarnya rata-rata 700 piksel. Aksioma awal, batasan yang masih diterima difoto cover, mungkin terlalu besar jika ditambahkan berdampingan dengan isi tulisan. Ukuran berapa yang ingin saya coba pasang? Pertama, cukup di lebar atau panjang maksimal 250 piksel. Kedua, maksimal 400 piksel saja. Dua minggu lalu, foto-foto yang saya unggah rata-rata di besaran maksimal 500 piksel. Masih kompatibel saat dipandangi dari layar gawai-gawai dan sama cantiknya saat di akses dari PC. Mari kita coba.
Percobaan 1. DokPri
Percobaan 2. DokPri