Lihat ke Halaman Asli

Muslifa Aseani

TERVERIFIKASI

Momblogger Lombok

Minus 3 Hari Jelang Festival Tambora 2016, Lakukan Ini!

Diperbarui: 7 April 2016   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="DokPri: Teluk Saleh dan desa pesisir Soro Barat, Kempo, Dompu NTB."][/caption]Euforia rasa bangga bisa turut serta pun jadi saksi hidup kemeriahan berbagai perhelatan momen besar Tambora Menyapa Dunia (TMD) setahun lalu terasa enggan menghilang dari pikiran. Terlahir, besar sampai sempat rasakan bangku kuliah di Lombok, terjauh saya hanya sempat kunjungi Kota Sumbawa Besar. Ditambah beberapa spot tailing PT Newmont Nusa Tenggara demi liputan utama koran kampus Universitas Mataram, ekstra yang mengasah kemampuan saya menulis. Jejak skill yang kemudian menarik perhatian pimpinan saya, yang kemudian membuat saya bekerja di Dompu selama enam bulan.

Tepatnya, kantor dan mess saya terletak di Dusun Kalate, Desa Kempo, Kecamatan Kempo, Dompu NTB. Tanggung jawab utama saya sebagai kepala sekretariat sekaligus Pemimpin Umum buletin bulanan kantor. Sinar Tambora dijadwalkan terbit enam edisi, target edar di awal bulan kedua sejak Tim Phase 2 (tim kerja saya) mulai berjalan. Aktivitas selama enam bulan inilah yang melengkapi koleksi foto traveling, kearifan budaya serta wisata kuliner saya. Terutama yang bertalian dengan Dompu.

Tiga bulan terakhir dari total kontrak kerja selama enam bulan, tim redaksi Sinar Tambora mulai gaungkan event besar masyarakat Dompu. Dua ratus abad memperingati letusan dahsyat Tambora, dikemas bertajuk TMD 2015. 

Tahun ini, pengulangan pertama event TMD berlangsung. Beberapa event besar tetap dihelat, terutama event-event yang digawangi Harian Kompas, kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Pemda NTB.

Agar maksimal dan dapatkan kesempatan sama berharganya dengan yang saya peroleh di tahun lalu, berikut beberapa kompilasi saran saya;

Wisata Alam

Tak melulu trekking ke Tambora, beberapa spot dan bukit di sepanjang jalur akses dari Bandara Sultan Salahuddin di Kota Bima menuju --dusun terakhir di kaki Tambora, Dompu juga janjikan view indah serta spot sunset terbaik.

Bahkan, di cuaca paling cerah yang sumbang gerah dan keringat tubuh, pintu masuk akses darat di Pelabuhan Poto Tano Sumbawa tampak sensasional. Terutama bagi saya yang mencintai biru.

[caption caption="DokPri: Pelabuhan Poto Tano Sumbawa."]

[/caption]

[caption caption="DokPri: Barisan perbukitan di Desa Konte, Kempo Dompu NTB."]

[/caption] Awal April, hijau masih menghampar di bumi Dompu. Air hujan yang terbatas di akhir sampai awal tahun, telah hidupkan bidara-bidara yang tersebar di sabana Doro Ncanga. Meski bagi saya, coklat gersang dan pokok pohon beranting kering tetap endapkan sisi indah yang berbeda, nuansa biru dan pekat hijau rerimbunan pohon dan semak mungkin jauh lebih indah bagi Anda. Saya sedikit abai, kapan tepatnya perahu-perahu pengangkut stok ubur-ubur hasil panen nelayan Teluk Saleh jatuhkan jangkar dan bisa Anda abadikan. Namun, pastikan pandang Anda ke arah lautan saat lintasi bentang ruas jalan raya lebar serta halus selepas lewati Desa Kempo.

[caption caption="DokPri: Perahu ubur-ubur. Biasanya lepas jangkar di perbatasan Kecamatan Kempo dan Pekat, Dompu NTB."]

[/caption]Pelabuhan Calabai, penginapan Museum Kopi Tambora, salah dua dari banyak destinasi wisata lain yang wajib kunjung.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline