Lihat ke Halaman Asli

Muslifa Aseani

TERVERIFIKASI

Momblogger Lombok

[100 Puisi] Pada Kendi Maling -Semoga- Mimpi Kami Membilang, Tak Hilang

Diperbarui: 16 Februari 2016   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://hellolombokku.com/author/lysya/"][/caption] Kredit Foto : Sesama kontributor Web Hellolombokku.com Lisya Zahara

Jejari yang telah usai genapi wajib sampaikan bersuap rezeki ke lambung-lambung suami, anak-anak pun para papuq atau ninik

Jejari yang kembali raupi liat coklat tanah, merupanya ke berbagai bentuk

Pengumpul abu nikotin di asbak nan imut

Pengumpul air kehidupan di besarnya tong

Pemanis pandang di berbagai pajangan, satu set ukiran ikan hias, rumah para payung warna-warni, juga cukli-cukli tertanam sekedar pembanding guci keramik Tiongkok nan mahal

 

Jejari penampah beras, pemisah kulit ari dan si putih tertanak menjadi sesuap hangat nasi

Jejari yang jalani sekian hari tersisa pada hidup, meliat di campuran air, mengeras di gosokan batu hitam

Demi kilat gerabah pengundang rupiah

Demi halus rupa bentuk-bentuk mengeras selepas terbakar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline