Semua foto di tulisan ini: Dokumen Pribadi
Terletak di jalur utama Jalan Raya Kota Selong Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Taman Tugu tadinya dikenal sebagai lapangan Tugu. Menjadi landmark kota selain tiga lapangan besar lainnya, posisi strategisnya diapit Mesjid Raya Al Mujahidin di sisi barat, Rumah Dinas Bupati di sisi utara, Gedung Dewan di sisi timur serta lapas kabupaten di sisi selatan.
Selain sebagai rekam jejak perjuangan di jaman Belanda dan Jepang dahulu, belasan tahun terakhir Taman Tugu berfungsi juga sebagai paru-paru kota. Beraneka pohon serta berbagai jenis bunga tumbuh subur, pun satu pokok terakhir pohon Kemiri raksasa di sudut tenggara taman.
Di keseharian Taman Tugu menjadi pusat hiburan murah meriah di setiap pagi dan sore. Para pejogging, anak-anak bersepeda, remaja serta orang tua. Beberapa gerobak cilok, es dan air aren segar menggelar lapak di pinggir taman. Taman juga menjadi titik akhir setiap perayaan tahunan Pawai 17 Agustus an.
Tak banyak yang tahu, taman ini juga menjadi 'kuburan abadi' putri Kepala Perwakilan Belanda yang ditugaskan di Selong.
Begitu banyak sejarah yang melekat pada Taman Tugu, sampai saat ini kemudian menjadi lokasi upacara Peringatan Detik-Detik Kemerdekaan RI. Jejeran tiang bendera berbaris serapi palem, pun lampu penghias taman. Lima sisi pada Tugu pualam di tengah taman berisi gambar lima sila Pancasila.
Tugu Pancasila dengan kibar Sang Merah Putih. Pun kibar puluhan bendera kecil di tangan seorang anak pengumpul bendera, setiap 17 Agustus.
*Selong 24 Nopember
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H