Lihat ke Halaman Asli

Amalan Unggulan Apakah yang bisa Engkau tukar dengan Syurga-Nya?

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Oleh : Aisyah Asafid Abdullah

18/05
Bismillahirahmannirahim...

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى
الْجَنَّةِ
Artinya : ”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi)

Dari hadist diatas menunjukan bahwa menuntut ilmu adalah menuju syurga. Lalu bagaimanakah ilmu yang bermanfaat? Sesorang yang mempunyai ilmu namun tidak diajarkan kepada yang lain, atau sesorang tidak bekerja.

Perlu digaris bawahi, dewasa ini kita ketahui ada 600ribu sarjana ahli profesi menganggur. Apakah ilmu yg dapat diajarkan hanya ilmu agama? Tidak ilmu profesi seperti akuntan, sekretaris, arsitrktur atau ilmu profesi lainnya bisa diamalkan...jangan sampai mindset ini menjadi jalan untuk syaitan bekerja.

Bahkan mindset sunnah pun harus kita ubah. Sunnah adalah sesuatu yg dikerjakan mendapat pahala dan tidak mengerjakan tidak apa-
apa TAPI kita harus ubah mindset tersebut. Sunnah adalah sesuatu yg dikerjakan mendapat pahala jika tdk dikerjakan RUGI. Nah, ini justru akan menjadi amalan unggul buat teman-teman yang belun bekerja. Selaiknya amalan kita tidak seharusnya kita sebutkan. Hanya saja kita sebagai saudara seiman kita saling mengingatkan.

Pernah suatu ketika mendengar dari mulut sahabatku bahwa dia melihat gemuruh pemberita terupdate tentang abnormal akhlak dia lebih takut dengan manusia sekarang daripada syaitan.

Padahal harus kita sadari bahwa abnormal akhlak manusia adalah hasil dari kerja syaitan. Astagfirullah aladzim

Baik, lalu amalan unggulan apa buat orang yang sudah bekerja.

Ada seseorang mengatakan bahwa ilmu yang tidak diamalkan seperti pohon yang tidak berbuah.

"Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla". (HR. Ahmad)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline