Emak
Diperbarui: 26 Juni 2015 02:45
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
mak..
andai saja aku selalu bersamamu..
aku akn selalu menjagamu dan membantumu..
mengasihimu dan menyanyangimu..
menuntunmu berjalan,membuatmu tersenyum setiap harinya..
sesekali kamu bilang,sudah anakku emak bisa..
bukan aku tak mau melihatmu berjalan sendiri..
tapi aku tak kuat melihatmu memakai tongkat..
sesekali berhenti mengbil nafas..menahan sakit kakinya..aku menangis melihatmu seperti ini
emak takkan mungkin melihat,aku menangis
karna aku takut lebih sakit
ketika emak ikut menangis.. jika aku tak bisa menahan tangisku..
aku berpura-pura memelukku dari belakang
berlindung di bawah ketiakmu..aku menangis tertahan
berusaha kamu tidak mendengarnya… kenapa semua terjadi setelah aku jauh darimu..
aku merindukanmu mak,cepat sembuh yah….
maafkan aku ,aku tidak menjagamu setiap hari…
doaku selalu terselip namamu..
meminta kesembuhanmu..
aku menyanyangimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H