Lihat ke Halaman Asli

Puisi Jiwaku

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tutup matamu..
biarkan jiwamu menyadarinya..
Ternyata kau dan aku tercipta untuk bersama..

Pegang tanganku..
biarkan hatimu memahami..
Bahwa aku lelakimu..
Jika cinta mu benar, saya tidak bisa disalahkan..

perempuankul, kita baru saling mengenal..
tapi ikatan antara kita telah tumbuh kuat..
kamu adalah satu-satunya arti dari puisi ini..

kamu adalah pemberian Tuhan kepada ku..
kamu membuat saya merasa tidak ada hal yang tak mungkin..
selamanya waktu hanya cukup untuk menunjukkan kesetiaanku..
Bahwa aku tidak bertindak seperti lelaki pecundang..
bahwa aku tidak akan membiarkan kamu pergi..

Aku tidak akan membiarkan kamu sendiri..
Berpikir bahwa aku seseorang yang aku tidak pantas untukmu..
Karena ku yakin, kau tercipta untukku.
dan aku berpegangan pada apa yang aku yakini..

Orang-orang berkata kita tidak dapat bersama..
Aku tahu kita bisa..
Tidak ada yang bisa menghentikannya ..
ataupun meraihnya..

Mari kita membuat sesuatu yang istimewa..
Aku ingin ini tumbuh..
Karena loyalitas cinta ini menunjukkan kesetiaanku..
Aku tidak akan membiarkan engkau pergi..

Terlalu lama aku tahu dan diam..
Dan terlalu kuat Aku sudah memendam keinginan..
mencintai dan dicintai..

Aku tidak akan pernah mengecewakan mu..
Tidak pernah akan membiarkan kamu pergi..
Tidak pernah akan membiarkan kamu pergi..

perasaan yang menyenangkan saat melihat wajahmu..
Ayo kita ambil sebuah kursi..
dan duduk di samping perapian ..
Saya akan memijat bahumu jika kamu kelelahan..

Aku bisa tahu dari mata mu..
bahwa hatimu telah bekerja keras..
Karunia Allah kepada manusia..
Meskipun beberapa orang mungkin mengatakan..
bahwa kamu terlalu muda untuk memahami cinta..
Tapi aku punya genggaman yang kuat pada realitas..
Dan kau dan aku yang benar ..
di mana aku ingin terbungkus dalam pelukanmu..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline