Lihat ke Halaman Asli

Uji Publik Calon Anggota KPID Babel

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masa akhir SMA selalu memiliki kenangan yang berkesan, hingga saat kelulusan para remaja melampiaskan kebahagiaan bersama nya dengan pawai bersama, menandatangani baju seragam, membuat pesta perpisahan. Hal tersebut dirasakan oleh Rizky Adithya Pratama (Drummer), Endanu Nugroho (Vokalis), Tri Utama Sukarma Putra (Bassis), Reza (Gitar) dan Budi Utama (Rhytm) yakni personil BUMA Band yang pada tanggal 20 Mei 2014 kemarin dinyatakan lulus oleh SMKN 2 - Pangkalpinang. Seusai tamat SMA, melanjutkan sekolah ke luar daerah bangka belitung sudah menjadi kebijakan penting para orang tua di pulau penghasil timah dan lada ini. Alasan utamanya adalah demi kemajuan anak dan cara mengajarkan pengalaman hidup mandiri di perantauan.

Menurut Ganesha pengelola Studio Music Ganesha yang sudah berdiri 7 Tahun di kota pangkalpinang bahwa setiap tahun Panggung Perpisahan SMA biasanya disertai pula dengan penampilan terakhir suatu Kelompok Band, karena sejak hari kelulusan salah satu atau lebih personil band tersebut memutuskan untuk berkiprah diluar bangka belitung dan Band kehilangan personil.

Berbeda dengan BUMA Band, menurut Danu Vocalis seluruh personil BUMA akan tetap menetap di Bangka Belitung, " Tri, Risky dan saya mungkin melanjutkan kuliah sambil bekerja di Pangkalpinang, Reza dan Budi mungkin membantu usaha orangtua. Kami, BUMA disini (Bangka Belitung) mencoba mengembangkan diri, Band dan daerah dari pulau ini " . Band yang sudah memiliki single hits berjudul “Berharap” ini menyebutkan bahwa Pelaksanaan Kewajiban Siaran Lokal dan Program Lokal oleh Lembaga Penyiaran Televisi dan Radio adalah salah satu peluang yang mendukung harapan band lokal seperti BUMA bisa eksis dan menghasilkan di daerah tanpa perlu hijrah ke luar daerah.

"Peluang itu adalah harapan kami, mendengar kalimat itu maka inilah yang disebut aspirasi rakyat yang meminta keadilan atas pembangunan yang merata di Indonesia. Kalau pemda tidak bisa mengelola peluang daerah maka kenapa pula mesti bertahan di pulau ini" demikian ungkap Elvin Mustika, Kordinator Gerakan Musisi Cerdas Bangka Belitung yang meminta Pemerintah Daerah di Bangka Belitung dan KPID - Babel mengambil langkah nyata untuk menegakkan Hukum dan aturan agar pemakaian frekuensi Penyiaran yang diberikan kepada Lembaga Penyiaran televisi dilaksanakan bermanfaat dan berkeadilan bagi masyarakat didaerah. "Ya, saya juga mau bilang begitu, tapi lum pacak (Belum bisa) ngatur kalimat nya, maklum masih junior, BUMA tetap di Babel". Dijawab oleh Endanu BUMA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline