Orang menyebutnya Tower Zam-Zam. Tower kebanggaan yang selalu menandai bahwa para jamaah haji atau umroh plus atau yang berbiaya mahal, berharap mendapatkan hotel ini. Karena pintunya lurus dengan gerbang menuju Ka'bah.
Secara matematika perjalanan, ia terletak didepan Ka'bah berjarak hanya beberapa meter saja. Para manula yang diberi kesempatan untuk ber haji atau umroh, akan merasa senang bila dapat menginap di hotel ini.
Jarak nya tidak terlalu jauh dengan Ka'bah. Kalau toh misal ingin pulang dan kembali lagi ber itikaf di masjid, tidak butuh waktu lama dan tidak harus mengeluarkan banyak keringat.
Inilah keistimewaan Tower Zam-Zam ini. Tetapi pastinya yang bisa menginap di hotel ini, adalah mereka yang memiliki kemampuan berbayar sedikit mahal dibanding dengan biaya haji reguler dan umroh promo.
Dihari ke 4 aku berada di kota suci, ini adalah hari pertamaku berada di kota Mekkah. Travel dimana aku dan rombongan mengikutinya, membawaku ziarah ke Madinah terlebih dahulu. Setelah tinggal 3 hari disana, lepas ashar kami check out dari hotel Kayan Madinah.
lepas menempuh perjalanan sekitar 6 jam, dan telah mengambil miqot, perjalanan ke kota Makkah adalah perjalanan awal umroh wajib bagi rombongan Thaibah.
Dengan hati resah, gundah dan bahagia yang bercampur aduk, di bus kami nyaris tak ada tawa. Apalagi canda kurang berguna. Semua fokus bagaimana dan apa yang harus dilakukan saat berada disana.
Bimbingan secara langsung oleh tim leader, menjadi lebih penting daripada hal-hal yang lain. Ini mungkin karena kami baru pertamakali umroh.
Keraguan akan kemampuan melaksanakan umroh dengan baik tanpa kendala, menjadi fokus perhatian diri masing-masing..
Ada yang berdzikir sepanjang perjalanan, ada yang membaca Al-Qur'an dan ada juga yang melihat beberapa pemandangan di kanan dan kiri disepanjang jalan menuju Makkah.