Lihat ke Halaman Asli

Monica Niken Wulandari

PNS Polri, Musisi, Pengajar, Suka Traveling, Ibu dari Do dan Re, Suka sesuatu yang baru

Tips Izin Kerja

Diperbarui: 12 Juni 2021   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Masa pandemi membuat situasi yang tidak menentu. Semua pergerakan menjadi terbatas karena pertimbangan kesehatan. Mulai muncul istilah baru setahun belakangan ini. Work From Home (WFH) salah satunya. Bagi pekerja yang mempunyai atasan seperti Polri, TNI, PNS, pegawai hotel, karyawan pabrik, kasir, pegawai bank dan bermacam-macam profesi lainnya, tentu tidak dengan mudah menentukan WFH. Peraturan di tiap-tiap instansi harus dipatuhi. Menurut data terkahir, angka covid naik, tentu ini menjadi [erhatian khusus untuk kita semua. 

Dalam posisi kita sebagai bawahan, tentu terkadang menjadi dilema, saat harus meninggalkan pekerjaan. Entah alasan apapun itu, kita harus mengajukan izin ketika tidak bekerja. Posisi kita masing-masing dalam pekerjaan sangat menentukan cara kita memohon ijin. Tentunya ada peraturan pada masing-masing instansi. Sebagai contoh, tempat saya bekerja. Ketika ada keperluan yang mendesak dan sudah terencana kita harus mengajukan izin terlebih dahulu, jika pimpinan sudah Acc, baru kita dapat pergi dengan membawa surat izin jalan. Ini dimaksudkan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di jalan, kita sudah mengikuti prosedur yang ada dengan mengajukan izin resmi. Lama ijin hanya 2 hari. Lebih dari itu adalah cuti. Keculai keperluan mendesak, keluarga sakit, meninggal, bencana dll. 

Apabila kita akan mengajukan ijin yang terencana, tips yang harus dilakukan sesuai pengalaman saya adalah: 

1. Berbicara dengan bahasa yang sopan kepada atasan kita ketika memohon ijin

2. Gunakan bahasa yang pas karena kita memohon ijin bukan memberitahu. Contoh: "Selamat siang Bapak/Ibu, jika diperkenankan besok saya akan ijin menghadiri pernikahan adik saya". Kata-kata diperkenankan, sudah membuat atasan paham bahwa kita memohon ijin, kata seperti ini akan membuat atasan mempertimbangkan permohonan kita. Contoh yang tidak pas: "Bapak/Ibu, saya besok tidak masuk, adik saya mau menikah, saya harus datang". Kata seperti ini seperti terkesan kita memberitahu, bukan memohon ijin. Pimpinan pasti akan sedikit kesal dengan kata-kata kita, dan bisa jadi kita tidak diijinkan. 

3. Apabila kita staf andalan, mungkin susah untuk mengajukan ijin. Gunakan ijin hanya untuk kepentingan yang penting saja. Saya pernah ijin menengok orang tua yang sakit. Memang belum parah waktu itu, jika mengajukan dulu, mungkin akan dilarang atau ditunda. Cara saya adalah: Langsung menuju Bandara dan ketika sudah mau boarding, saya mengirimkan pesan melalui Whatsapp: " Selamat Sore Komandan, saya mohon ijin menengok orang tua saya yang sakit, mohon maaf tadi saya tidak menghadap terlebih dahulu karena mendadak dan sekarang posisi saya sudah di Bandara, 5 menit lagi akan take Off. Apabila besok keadaan orang tua saya baik, saya akan langsung kembali ke Jakarta". Ini adalah cara yang saya lakukan saat situasi mendesak. setelah ijin, matikan HP karena pesawat akan take off dan aman. Ketika atasan kita membaca, kemungkinan besar tidak akan marah akrena mengetahui situasi yang mendesak. Komunikasi sangat penting, selalu mengabarkan keberadaan dan kondisi kita. 

4. Apabila anda sakit, pastikan ada surat dokter sebagai bukti bahwa kita memang sakit, bukan nyakit. 

5. Pastikan anda kembali tepat waktu dan jangan terlena, karena akan menjadi catatan tersendiri ketika kita kembali lebih dari waktu izin yang diberikan. 

6. Jangan mengada-ada dalam mengajukan izin. Percayalah, atasan sudah hafal trik-trik yang dilakukan anak buahnya karena mereka lebih lama bekerja dan pengalaman menghadapi anak buah yang mempunyai berbagai macam karakteristik, supaya kita tidak dipersulit di kemudian hari dan mendapat catatan kelam. 

itulah tips izin kerja menurut pengalaman saya. Semoga dapat membantu. Terima kasih para pembaca yang Budiman. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline