Lihat ke Halaman Asli

Pelatihan Pembuatan Nasi Menjadi Keripik Nasi oleh Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo

Diperbarui: 23 November 2021   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Semenjak adanya virus covid-19 masyarakat mengalami penurunan pada tingkat perekonomiannya, hal itu khususnya dirasakan oleh pelaku usaha UMKM yang berjualan secara langsung maupun online.

Keterbatasan jam operasional karena adanya peraturan yang diterapkan oleh pemerintah pusat yang akan disesuaikan pada daerah masing-masing membuat pedagang kaki lima mengalami kesulitan dan kebimbangan untuk menjalankan usahanya. Hal itu didasari karena pertimbangan mengalami kerugian yang lebih banyak daripada keuntungannya. Pedagang kecilpun harus pintar-pintar memutar otak untuk tetap bertahan hidup demi memenuhi kebutuhannya.

Mahasiswa KKN Uin Walisongo memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk membuat cemilan dari bahan yang bisa dimanfaatkan, yang dilakukan pada Rabu (10/11/2021). Pelatihan tersebut tentu saja mempunyai nilai dan harga untuk menambah pemasukan ditengah pandemi.

Firoh, selaku pemberi pelatihan menuturkan bahwa idenya tersebut berawal ketika nasi dirumahnya sering sisa dan tidak habis.

“Saya memikirkan bagaimana agar tidak membuang nasi dan mengolahnya kembali menjadi makanan yang tahan lama, kemudian terlintas dipikiran saya untuk menjadikan nasi menjadi olahan keripik.” Tuturnya.

Gagasannya disambut baik oleh salah satu warga yang bernama Nur, “setelah diberikan tutorial dan arahan, saya mencoba sendiri dan berhasil. Awalnya saya bagikan kepada tetangga untuk mencicipi kemudian setelah melihat respon mereka, saya memutuskan untuk berani menjualnya.” Ucap Nur sebagai perwakilan dari warga.

Dimulai pada tahap bahan dasar, rasa, marketing seperti foto produk dan brand produk semuanya disampaikan kepada warga. “saya senang karena adanya pengolahan nasi menjadi keripik nasi, karena hal tersebut saya mempunyai penghasilan tambahan selama pandemi dimana keadaan ekonomi yang tidak menentu. Adanya hal tersebut membuat saya tidak terfokus kepada jualan disaat jam operasional. ” Lanjutnya.

Hal itu, merupakan salah satu pelatihan bisnis yang telah dilakukan sebagai obsi lain untuk mendapatkan pemasukan, pelaku UMKM tentunya sangat mengharapkan keadaan ini agar cepat pulih karena penghasilan mereka merupakan  salah satu yang terdampak  karena covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline