Lihat ke Halaman Asli

Pandangan Mahasiswa dan Dosen Terhadap Lingkungan Kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh yang Berpolusi

Diperbarui: 29 Oktober 2024   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mahasiswa memiliki peran penting untuk menjaga dan melindungi lingkungan kampus, mahasiswa merupakan generasi muda yang paling berperan besar terhadap perubahan suatu lingkungan. Mahasiswa dianggap sebagai agent of change, dimana mereka menjadi seseorang yang membawa perubahan dan di contoh oleh masyarakat sekitar kampus. Mereka harus mempengaruhi masyarakat sekitar untuk melakukan hal positif yang dapat berdampak untuk masyarakat, bisa dimulai dengan hidup bersih dari sampah. Selasa, 29 Oktober 2024.


Mahasiswa dan Dosen memberi tanggapannya terhadap lingkungan kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh yang berpolusi, yang dimana kita selaku warga kampus harus memiliki rasa kepedulian kebersihan di lingkungan kampus agar berkurangnya polusi dan penumpukkan sampah di wilayah kampus.  


Mahasiswa Jurusan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh (STAIN TDM) Asmarini mengungkapkan, pentingnya kita sebagai mahasiswa untuk mengurangi sampah plastik di sekitar kampus dengan cara, seperti kita menggunakan tas belanja kain atau tote bag saat berbelanja, memilih produk dengan kemasan yang ramah lingkungan atau tanpa kemasan, menghindari sedotan plastik dan menggunakan sedotan dari bahan alternatif seperti stainlless stell atau bambu, dan berpartisipasi dalam program daur ulang edukasi lingkungan untuk meningkatkan kesadaran kita sebagai mahasiswa maupun masyarakat sekitar.


“Bukan hanya itu saja, namun perlu diketahui beberapa manfaat jika kita melakukan penanaman pohon untuk lingkungan sekitar yaitu; dapat menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida, membantu mengurangi iklim, menjadi habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna, meningkatkan keanekaragaman hayati, mengurangi suhu disekitar sehi

ngga menciptakan iklim mikro yang lebih baik dan dapat meningkatkan kualitas udara dengan menyerap polutan debu. “Ungkapnya.
Zulfarhan Mahasiswa Jurusan Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam (JDKI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh (STAIN TDM) mengatakan, jika kita berbicara masalah teknologi saat ini sebenarnya seperti sekarang ini teknologi tidak bisa dipisahkan lagi dari manusia dalam semua sektor, baik itu pendidikan, kesehatan, lingkungan dan sebagainya. Yang mana teknologi ini telah menjadi solusi bagi tiap permasalahan manusia, mempermudah pekerjaan manusia.


“Salah satu contoh teknologi dalam sektor lingkungan adalah daur ulang, memanfaatkan limbah menjadi suatu hal yang bermanfaat, seperti sampah yang bisa di daur ulang Selain itu, teknologi juga membantu dalam pengelolaan sampah yang lebih efisien, seperti penggunaan mesin pemilah otomatis untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Teknologi biokonversi juga telah dikembangkan untuk mengubah sampah organik menjadi kompos atau bahan bakar, sehingga mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA.” Ujarnya, Selasa (29/10/2024).

Teknologi aplikasi dan platform digital juga membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dan mendaur ulang, sehingga penanganan sampah bisa lebih optimal dan berdampak positif bagi lingkungan. Dan yang menjadi pr atau masalahnya adalah Pengelolaan Sampah, banyak masyarakat yang belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik, sehingga sampah menumpuk dan mencemari lingkungan.” Papar Zulfarhan


Dosen STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Baihaqi menyampaikan pandangannya terhadap lingkungan kampus berpolusi, sebaiknya kita dapat memiliki kesadaran terhadap lingkungan sehat dan bersih dengan cara seperti, melakukan kampanye pendidikan melalui media sosial, seminar, melibatkan warga kampus dalam bergotong-royong, melakukan penghijauhan, kerjasama antara kampus ataupun organisasi masyarakat dalam mengadakan program edukasi kegiatan dan memberikan insentif bagi komunitas atau individu yang aktif menjaga lingkungan.


Namun juga ada beberapa penyebab polusi di lingkungan sekitar kampus, emisi kendaraan bermotor Yang  digunakan oleh mahasiswa dan staf, pembakaran sampah di sekitar lingkungan kampus, kurangnya tempat sampah yang memadai, sehingga sampah berserakan, aktivitas konstruksi yang menghasilkan debu dan polutan lainnya, dan penggunaan energi listrik dan AC berlebihan tanpa efisiensi. Hal ini sangat penting untuk kita cegah dengan cara, mencegah kerusakan kesehatan jangka panjang, mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga ekosistem, meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas manusia, dan menjaga lingkungan agar tetap layak huni bagi generasi mendatang.


Seandainya kebersihan kampus tidak memadai para tamu ataupun pengunjung lainnya, maka kampus kita dapat dinilai kampus yang tidak bersih dan tidak layak mendapatkan akreditasi yang bagus. Menjaga lingkungan selain membuat nyaman kita juga dapat menghirup udara segar di sekitaran kampus dikarenakan masih banyaknya penghijauan dan tidak ada penghirupan asap pembakaran sampah dipagi hari.


Adapun paparan Baihaqi terhadap solusi efektif mengatasi polusi di lingkungan kampus, yang seharusnya kita dari khalayak penghuni kampus mengadakan program daur ulang dan pengelolaan sampah dengan baik, merawat, menjaga dan Menghijaukan lingkungan kampus dengan menanam lebih banyak pohon dan tanaman, edukasi dan sosialisasi kepada mahasiswa dan staf tentang pentingnya menjaga lingkungan, menerapkan kebijakan ramah lingkungan, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline