Lihat ke Halaman Asli

Musarrofah Aisyah

mahasiswa IAIN Jember

Aliran Materialisme Pendidikan dan Tokoh Aliran Materialisme

Diperbarui: 15 April 2020   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A.Pengertian Aliran Materialisme Pendidikan
materialisme adalah paham yang menyatakan bahwa kebenaran itu adalah materi. Aliran ini tidak mengakui hal-hal ghaib seperti roh, malaikat, setan, bahkan tuhan. Sehingga aliran ini serupa dengan atheisme yang tidak mengakui adanya Tuhan secara mutlak.

Filsafat materialisme pendidikan bahwa pengetahuan yang benar didapat dari materi itu sendiri, artinya diperoleh dari alam kebendaan atau segala sesuatu yang nampak. Aliran ini meyakini bahwa segala sesuatu yang ada berasal dari benda dan mengesampingkan indera.

Materialisme pendidikan memandang bahwa proses belajar merupakan pengkondisian lingkungan, di mana keterampilan dan pengetahuan sebagai hasil kajian sains, sedangkan hasilnya belajarnya berupa perilaku sosial.
Orang yang berorientasi pada aliran ini disebut materialistis. Bahkan hal ini menyebabkan perbedaan dalam strata sosial sehingga terjadi kesenjangan sosial dalam masyarakat.

Kelebihan aliran materialisme pendidikan:
1.Teorinya jelas karena berdasarkan teori pengetahuan umum
2.Pelajarannya terprogram dan berkompetensi
3.Isi pendidikan meliputi pengetahuan dan perilaku
Kelemahan aliran materialisme pendidikan:
1.Tidak ada kebebasan peserta didik karena hanya berpusat pada guru
2.Anak didik hanya diberikan pengetahuan materi saja.
Jadi aliran ini memandang materi ada terlebih dahulu dari pada ide karena ide ada setelah melihat materi.

B.Tokoh Aliran Materialisme
1.Ludwig Feurbach
Ludwig berpendapat bahwa segala kebenaran itu bergantung pada materi. Dalam ajarannya tidak ada ajaran agama karena Tuhan tidak dapat di indra. Ia juga menyatakan bahwa manusia itu nyata dan benar adanya.
2.Demokritos
Demokritos merupakan pelopor aliran materialisme, pemikirannya disebut "otomisme" . ia menyatakan bahwa atom adalah unsur pembentuk seluruh realitas. Karena atom merupakan unsur yang tak dapat dibagi lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline