Semenjak diberlakukannya sistem sosial distancing selama wabah Covid-19 atau yang sering kita sebut dengan virus Corona, aktivitas sosial masyarakat secara serentak menjadi terbatas.
Pemerintah memberlakukan sistem tersebut guna mencegah penularan wabah virus Corona. Social Distancing merupakan salah satu tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi virus Corona dengan cara membatasi kegiatan di luar rumah, menghindari tempai ramai, dan tidak berpergian untuk sementara waktu.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa hingga hari ini (15/09/2021), sudah banyak sekali korban terdata positif virus corona hingga mencapai 4,1 juta jiwa. Adanya pemberlakuan social distancing oleh pemerintah membuat hampir seluruh aktivitas masyarakat seperti belajar dan bekerja harus dilakukkan dari rumah.
Selama masa penerapan social distancing, Kantor-kantor, pusat perbelanjaan, kampus, sekolah yang tadinya riuh dengan keramaian, kini harus berpindah ke pertemuan di ruang virtual. Kita terpaksa untuk berteman baik dengan teknologi. Jika kita tidak bijak memanfaatkan perkembangan teknologi, justru bisa jadi boomerang untuk diri sendiri.
Dampak dari pandemi Covid-19, anak-anak harus mengikuti kegiatan belajar dari rumah. Setiap hari para wali kelas dan guru memberi materi dan tugas melalui gadget. Sejak pandemi melanda, informasi di dunia maya seolah makin riuh karena banyak orang yang mengaksesnya. Beragam informasi tersaji di dalamnya, entah itu fakta, hoaks, edukatif, hiburan, game, film bahkan pornografi. Dan anak-anak bisa mengakses semua itu dengan mudah melalui gadget.
Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat telah membawa generasi sekarang memasuki dunia literasi digital. Literasi digital berarti kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi.
Untuk bisa menggunakan internet dengan positif, anak-anak membutuhkan bimbingan orangtua. Oleh karena itu, untuk dapat melakukan pembimbingan, orangtua dituntut mempunyai kecakapan baik teknis, pengetahuan, maupun emosi dalam mengakses berbagai informasi maupun hiburan melalui internet.
Dengan kata lain, dalam penggunaan internet oleh anak-anak di rumah, bimbingan orangtua sangat diperlukan. Pembimbingan ini merupakan sebuah wujud nyata dari literasi digital yang dapat ditularkan dari orangtua kepada anak-anak.
Pentingnya peran orangtua sebagai pendamping anak dalam menggunakan internet tidak lain karena anak belum mempunyai kecakapan teknis, pengetahuan maupun emosi dalam mengakses berbagai informasi dan hiburan melalui internet. Lalu apa saja kemampuan literasi digital yang dibutuhkan orang tua?
Lebih kritis terhadap teknologi
Mengetahui perkembangan teknologi dengan senantiasa mengontrol aktivitas penggunaan gadget anak. Mulai dari mengatur setelan pada telepon pintar yang disesuaikan dengan usia anak misalnya.