Lihat ke Halaman Asli

Musa Hasyim

TERVERIFIKASI

M Musa Hasyim

Bangun Kampung Wisata Rejowinangun dengan Gen Kreatif Tanpa Batas

Diperbarui: 9 November 2022   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikon Desa Wisata Ramah Berkendara di Kampung Wisata Rejowinangun, sumber: dokpri

  Salah satu yang menjadi kegelisahan saya dalam berwisata adalah tentang jarak. Setiap Minggu, agenda berwisata memang merupakan agenda wajib rutinan saya demi escape sebentar dari padatnya kerjaan. Tidak mungkin dong saya jalan-jalan ke Bali setiap Minggunya sedangkan saya berdomisili di Yogyakarta, kecuali saya bangun dari tidur lalu saya didaulat mendadak jadi anak angkatnya sultan minyak dari Arab Saudi (sudah mirip kisah-kisah dalam novel fantasi saja).

  Sampai kemudian saya tahu ada wisata recommended yang saya dapatkan infonya dari akun IG @adirafinanceid dan kebetulan sekali dekat dengan domisili saya sekarang. Namanya Kampung Wisata Rejowinangun.

Mengenal Sekilas Kampung Wisata Rejowinangun

  Saya akan memakai kata 'kampung' alih-alih desa karena nama Kampung Wisata Rejowinangun lebih populer ketimbang Desa Wisata Rejowinangun. Penamaan kata 'kampung' sudah melekat erat di benak masyarakat dan sudah menjadi ciri khas dari Rejowinangun. Coba saja cari di Google Maps, kalian tidak akan menemukan Desa Wisata Rejowinangun melainkan Kampung Wisata Rejowinangun.

c2023b2c-12db-43fe-adf7-52ff0ead22d9-636b7aa75e239449b617e8f3.jpeg

Jalanan yang bersih menuju sekretariat Kampung Wisata Rejowinangun, sumber: dokpri

  Rejowinangun memiliki sejarah yang cukup panjang karena lokasinya sangat strategis yakni berada di Kecamatan Kotagede Kota Yogyakarta. Mengutip dari situs jogjakota.go.id, daerah tersebut merupakan tempat menenangkan diri bagi Raden Ronggo setelah dimarahi Panembahan Senopati, ayahandanya yang juga salah satu pendiri dari kerajaan Mataram Islam pada abad ke 16.
  Bertahun-tahun kemudian, Rejowinangun dijadikan tempat pemandian khusus bagi Sultan Hamengkubuwono II pada awal abad ke 19. Rejowinangun  sudah istimewa dari zaman dulu, dan keistimewaan tersebutlah yang ingin dipertahankan oleh tangan-tangan kreatif penerus bangsa di abad ke 21 ini.
  Salah satu bukti keistimewaannya adalah penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dari Kemenparekraf. Kampung Wisata Rejowinangun mendapat posisi kedua dalam kategori CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), mengalahkan ratusan bahkan ribuan kelurahan atau desa di seluruh Indonesia. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan.
  Saya pun mengamini penghargaan tersebut setelah saya bertandang ke sana.
 
Wisata Kreatif Ala Rejowinangun
  Ada lima klaster unggulan di Kampung Wisata Rejowinangun yakni klaster herbal, agro, kuliner, budaya, dan kerajinan. Kelima klaster tersebut menyimpan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Kalau saya sih menyebutnya wisata paket lengkap.

c88ff9cb-026f-4588-905e-2c810ebc2c5d-636b7f475e239471d44b2182.jpeg

Peta wisata berdasarkan klaster di Kampung Wisata Rejowinangun, sumber: dokpri

Pertama, klaster herbal bisa kalian temukan dalam produk perjamuan. Di musim penghujan seperti sekarang ini, minuman jamu menjadi salah satu tameng melindungi diri dari berbagai macam penyakit musiman. Pun dengan kondisi pandemi yang nyatanya belum seratus persen menghilang dari bumi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline