Seorang anak kecil tetangga saya sedang main gim di teras depan rumahnya. Anak itu mencoba menghindar dari sosok ibunya supaya dikira belajar daring padahal mah bermain gim.
Tapi bukan itu permasalahan utamanya, si anak terus saja mengeluarkan beragam bahasa nyinyir yang ditujukan kepada kawan atau musuh dalam gim daring itu. Herannya, si anak ini marah ketika dibilang Bocil. Merekapun saling balas-membalas perihal Bocil ini.
"Dasar lu Bocil!" ucap si anak.
"Lu tu yang Bocil! Belum disunat!" kata sosok lain, dari suaranya sih seperti masih anak-anak yang juga mirip sama anak tetangga saya.
Bocil merupakan akronim dari Bocah Cilik. Bocil dalam dunia gim adalah mereka yang tidak jago bermain gim, jadi bisa saja orang dewasa tapi dikatakan Bocil karena kalah melulu dalam gim.
Istilah lainnya adalah Noob, pelesetan dari newbie atau orang yang baru dan belum berpengalaman.
Si anak ini mengeluarkan uratnya alias berkata dengan nada tinggi ketika mengucapkan Noob maupun Bocil. Sementara si anak akan menurunkan nada tingginya ketika mengucapkan anjay.
Anjay ini diucapkan oleh si anak ketika ada kawan dalam satu tim di gim daringnya yang jago atau berhasil mengalahkan si musuh. Kebalikan dari Bocil atau Noob karena anjay diartikan sebagai pujian atau perasaan kagum dengan kemampuan si lawan atau kawan dalam gim.
Kenapa saya begitu tahu istilah-istilah itu? Karena saya sering mendengarnya dengan artikulasi yang jelas dari tetangga. Saudara-saudaraku pun demikian adanya.
Lalu kenapa justru anjay yang dilarang oleh Komnas PA? Bukan Bocil atau Noob.