Baru-baru ini Staf Khusus milienial bikin heboh. Pasalnya Andi Taufan Garuda Putra membuat surat dengan kop sekretariat kabinet. Pertanyaan muncul, apakah Staf Khusus adalah sebuah instansi atau hanya sebagai pemberi arahan kepada presiden?
Kalau staf khusus adalah sebuah instansi, lalu di mana kantornya dan siapa saja bawahannya? Bagaimana seleksinya dan bagaimana kinerjanya?
Setelah saya ubek-ubek, staf khusus ini lebih tepatnya masuk ke dalam KSP atau kantor staf presiden. KSP memiliki tugas memberikan dukungan kepada presiden dan wakilnya dalam melaksanakan tugas atau program prioritas nasional.
Struktur KSP ini cukup banyak, terdiri dari 11 bagian. Di antara 11 bagian itu masuklah Andi Taufan Garuda Putra beserta teman-teman milenial lainnya.
Staf khusus hanyalah seorang yang ditunjuk oleh presiden untuk memberikan masukan dan arahan terkait kebijakan. Tentu saja staf khusus ditunjuk berdasarkan keahlian tertentu supaya kebijakan presiden tidak asal-asalan yang malah menyengsarakan rakyat.
Terbukti ketika mengeluarkan sebuah surat, staf khusus ini masih bertengger kepada sekretariat kabinet. Kalau begini, staf khusus tidak bisa main-main dan tidak bisa asal membuat kebijakan karena kebijakan itu harusnya dikeluarkan oleh presiden atau minimal sekretariat kabinet langsung.
Pertanyaanya, kenapa ada tanda tangan Andi Taufan Garuda Putra dalam sebuah surat sekertariat kabinet itu? Terlebih lagi surat tersebut tercium bau-bau rupiah.
Pasalnya, Andi Taufan Garuda Putra mengintruksikan camat di seluruh Indonesia untuk bekerjasama dengan perusahaan Fintech miliknya. Perusahaan bernama PT. Amartha ini sontak diburu banyak warganet yang penasaran.
Bagaimana bisa staf khusus bermain tender dan masih menjabat CEO aktif?
Cara yang dilakukan Andi Taufan Garuda Putra ini sarat akan kepentingan pribadi. Padahal seharusnya, Andi menghindari kepentingan pribadi di atas kepentingan ratusan penduduk Indonesia.