Lihat ke Halaman Asli

Musa Hasyim

TERVERIFIKASI

M Musa Hasyim

Pertengkaran WHO dan Trump, Semua Gara-gara China?

Diperbarui: 9 April 2020   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trump sedang berpidato, sumber: kompas.com

Bukan Donald Trump namanya jika belum membuat sensasi. Trump kerap kali membuat pernyataan yang tak pernah terduga-duga sebelumnya. Trump juga sering melemparkan kekesalannya secara terang-terangan lewat Twitter dan media lainnya. 

Tidak seperti tipikal orang Indonesia pada umumnya yang sering menutupi kekesalan karena takut tidak mengenakkan orang lain, orang Amerika cenderung sangat jujur dalam mengungkapkan kekesalannya meskipun dengan umpatan kata-kata kasar.

Trump merupakan representasi orang Amerika maka tak heran jika ia kerap kali mengungkapkan kekesalannya itu seperti yang terjadi baru-baru ini.

Kekesalan Trump pertama adalah ketika Trump menganti nama virus Covid-19 menjadi Virus China. Dasar kekesalan ini sangat sederhana yakni virus Covid-19 bermula dari China. 

Amerika Serikat yang masih agak panas-panasnya perang dagang dengan China beberapa tahun ini semakin meruncing dengan pernyataan Trump terkait sebutan Virus China. Sementara Mike Pompeo, Menlu AS, menyebutnya sangat spesifik "Virus Wuhan".

Kekesalan Trump tak berhenti sampai di situ. Kali ini tak hanya China yang menjadi sasaran tapi juga WHO. Trump menganggap WHO terlalu China centric padahal menurut Trump, dana-dana WHO berasal dari Amerika Serikat. Trump juga bersyukur telah mengabaikan imbauan WHO untuk tetap membuka perbatasannya dengan China di awal-awal virus ini mulai merajalela.

WHO benar-benar gagal, sebagian besar kebutuhan WHO didanai oleh Amerika Serikat, namun justru sangat berpihak kepada China. Kami akan mengawasinya. Untungnya saya menolak saran mereka (WHO) supaya perbatasan kami tetap terbuka bagi China sejak awal. Mengapa WHO memberi kami rekomendasi yang salah?

Lagi-lagi China dibawa di sini. Tapi Trump tidak sepenuhnya salah. Pada 31 Januari 2020, WHO tetap menyarankan negara-negara di dunia membuka gerbang perbatasannya bagi China meski ada wabah Corona dari sana. Akibatnya persebaran virus sampai kemana-mana.

Harusnya WHO mengkaji lebih dalam akan rekomendasi tersebut. Sekarang dunia sudah mulai tersadarkan untuk membatasi dan menutup pintu bagi China (bahkan negara-negara lainnya) sementara waktu karena bagaimanapun juga virus ini berasal dari China. 

Coba per 31 Januari 2020, negara-negara sangat ketat terhadap epidemi Covid-19 dari China ini sehingga tidak menyebar ke mana-mana. Dan epidemi tidak berubah menjadi pandemi global.

WHO juga plin-plan soal masker. Sebelumnya orang sakit saja yang diimbau memakai masker sekarang ketika masker sudah mulai sangat langka semua orang wajib memakai masker atas saran dari WHO.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline