Mike tiba dengan cepat di kost Mega. Tidak butuh waktu lama karena memang Mike sudah tahu dimana kost Mega berada.
Ia menghentikan sepeda motornya, memarkirnya dengan aman lalu melangkah masuk. Tapi ada yang aneh. Tidak ada tanda-tanda ada orang di dalam kost.
Sejenak ia perhatikan rak sepatu yang diletakkan di luar. Tak ada satu pun sepatu atau sendal disana. Mike mencoba mengetuk. Tak ada jawaban.
Tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh guntur yang diikuti kilat. Ada beberapa gadis keluar dari kamar kost masing-masing berlari menuju jemuran untuk mengangkat jemuran. Tak satupun dari mereka yang menyapa Mike seolah-olah tak menyadari ada orang yang berdiri disitu.
Mike masih mematung. Pikirannya menerawang jauh.
"Dimana Mega? Ini masih siang, dan hari ini masih libur. Pergi kemana dia?" Mike bergumam bertanya-tanya dalam hati.
"Mega tidak ada mas. Dia sudah pergi," terdengar seseorang berkata pada Mike sambil memeluk beberapa potong pakaian. Gadis itu berlalu begitu saja tanpa berhenti dan mengobrol dengan Mike.
"Pergi?" Tanya Mike kebingungan. Dahinya mengernyit.
"Ya, Mega pergi mas. Maksudnya pulang ke kampungnya," kata perempuan itu melanjutkan sambil berlalu pergi dan masuk ke kamarnya.
Di luar hujan sudah dengan deras mengguyur. Mike masih kebingungan di depan pintu kost Mega. Rasa tak percaya menguasai pikirannya.
"Bagaimana mungkin dia pergi tanpa mengabariku?" Mike bertanya dalam hati.