Lihat ke Halaman Asli

Revolusi Facebook

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_111447" align="aligncenter" width="640" caption="Revolusi Facebook"][/caption]

REVOLUSI FACEBOOK

Dewasa ini penggunaan situs jejaring sosial sebagai media berinteraksi sosial secara online sudah begitu meluas bahkan mendunia. Banyak manfaat yang bisa didapat dengan bergabung dalam situs jejaring sosial seperti facebook ini. Diantaranya dapat berkoneksi dengan teman, baik itu teman baru atau lama, keluarga, dll tanpa terhalang oleh jarak tempat.

Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan banyak fitur hiburan yang tersedia secara gratis. Diantaranya quiz, games, chat, dan masih banyak yang lainnya. Game yang menjadi favorit facebooker diantaranya Texas Hold'em Poker (Zynga Poker), Farmville, dll.

Sejarah facebook berawal ketika Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan mantan murid Ardsley High School membuat situs jejaring sosial facebook. Yang pada mulanya pengunaannya hanya diperuntukkan bagi mahasiswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Universitas Boston, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat-e suatu universitas (seperti: .edu, .ac, .uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs jejaring sosial ini.

Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sampai akhirnya, pada September 2006 Facebook mulai membuka pendaftaran bagi siapa saja yang memiliki alamat email. Pada waktu itu jumlah pengguna facebook terus bertambah. Sampai beberapa perusahaan besar seperti friendster, Viacom, bahkan Yahoo tertarik untuk membeli/mengakuisisi facebook. Tapi semua tawaran tersebut ditolak oleh Mark Zuckerberg sebagai pendiri Facebook meskipun harga yang ditawarkan terbilang fantastis. Friendster menawar 10 juta US dollar, Viacom 750 juta US dollar, dan yahoo 1 Milyar US dollar.

Pada akhirnya, langkah yang diambil zuckerberg tersebut sangatlah tepat karena facebook terus berkembang dan pada 2007 terdapat penambahan 200 ribu account baru perharinya. Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya. Sampai pada 2009, penghasilan facebook mencapai nominal 800 juta US dollar. Malahan di tahun 2010 ini ditaksir angka itu akan melambung mencapai lebih dari 1 Milyar US dollar, wow. Yang mana sumbernya ditaksir dari hasil periklanan. Untuk jumlah pengguna, di tahun 2010 ini, menurut sumber terbaru yang saya baca sudah melebihi angka 500 juta user. Sangat fantastis!

Setelah kecamuk melanda negara-negara Arab, peran jejaring sosisal dalam gerakan demokrasi banyak didiskusikan. Juga pihak oposisi Iran memanfaatkannya untuk memobilisasi demonstrasi pasca pemilihan presiden.

Perlawanan rakyat di negara-negara Arab memicu debat tentang peran internet dalam gerakan demokrasi. Bahwa rejim yang tak demokratis mengambil jalan pintas dengan memutus hubungan internet justru menunjukkan bahwa mereka takut pada efek jaringan social facebook. Di Iran, jaringan sosial juga memainkan peran menentukan.

Sebelum negara-negara Arab bergolak, peran komunikasi elektronik sudah terlihat di Iran, yaitu setelah pemilihan presiden yang banyak dipersengketakan, Juni 2009. Kaum muda di Iran banyak berhutang pada Facebook dan Twitter,

Sebelum pemilu, Facebook di Iran tak digunakan untuk tujuan politis. Setelah pemilu, saat hampir tiga juta orang turun ke jalan, berita dan gambarnya tak muncul di televisi pemerintah. Maka orang mencari sumber informasi lain di internet, di mana ada berita memadai tentang peristiwa yang mereka alami sendiri di jalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline