Februari bercerita
Kepada langit yang menumpahkan air matanya
Bumi yang dahaga nan nelangsa
Memeluk pilu dari cucuran dera
Semilir angin membawa berita
Tentang hiruk pikuk mereka
Tanah menjadi saksi mata
Begitu letihnya batin-batin itu merana
Hujan menghapus gelimang darah
Sedikit menghibur mereka yang nestapa
Siapakah gerangan yang bersedia
menanggung beban pada pundak sana?
Hendak diam tak mengapa
Karena kesenyapan itu memiliki bunyi
Memercik dan mencipta bunga api
Lalu, do'a bisa dihamburkan ke angkasa
Harap segera, Bencana Mega
menenggelamkan para bangsat serakah
Musafar Ukba
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H