Lihat ke Halaman Asli

Penaku

Anak-anak Pelosok Negeri

Malam yang Ribut

Diperbarui: 29 Oktober 2022   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota. Gambar via Pixabay.com

Pada detik sekarang
Berlalu saat engkau dengar
engkau sadar waktu telah lewat
Beberapa detik
Sebelum engkau benar-benar tersadar

Pada malam bernoktah putih 
berbulan temaram
berpendar mengisi mata berbinar
imaji kembali berselancar
ada aktivitas pada kepala
berputar-putar
Berpendar-pendar

Terisi 
Lalu pergi
kembali lalu tak datang lagi
engkau yang sibuk dengan rancu pada kepalamu
aku yang sibuk dengan candu pada pesona mu

Malam yang ribut 
Tak pernah bisa berdamai
Tak pernah berhenti bergerak
mengisi ruang-ruang kecil
mengisi harapan nadir

Hngga malam menghunus                   sampai ke sumsum tulang belakang menggetarkan jiwa mu

Mengalihkan tatapan netra mu
sungguh aku tak bisa berdamai dengan keributan ini  

Musafar 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline