Pada sebuah kedai alam
Lentera menemani perjumpaan
malam sedikit memberi kesan
pada lampu-lampu yang temaram
Hati nampak kemana
sanubari nampak senewan
terlalu banyak yang mengisi
sungguh hanya sekedar mengisi
lalu pergi lagi,,, entah
Bohlam tak bohong dengan sinarnya
tergantung merangkai utuh pada atap rumbia
sederhana dengan tubuhnya yang sumringah
Kesederhanaan, bukanlah kemiskinan
Rona-rona itu muncul berseliweran
semua palsu dan dungu
tampang saja tidak cukup
tetapi juga mampu untuk memberi perkakas buat wajah menipu itu
Dasar,,,!
Pada sebuah kedai
kucoba gores kembali untaian aksara
hanya kata-kata bukan hikmah
kalau dianggap hikmah juga tidak mengapa, untuk yang merasa saja
Saksikanlah untaian ini kekasih
Enggan lah dulu, tapi semestinya enyah!
Musafar' 17/7
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI