Lihat ke Halaman Asli

Penaku

Anak-anak Pelosok Negeri

Puisi: Air Mata Juni

Diperbarui: 12 Juni 2022   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi hujan payung. (sumber gambar: Pixabay)

Lagi-lagi tentang hujan yang membumi
bulan juni bukan hanya tentang sedih
atau air mata jatuh menindih

langit kembali tumpah ruah
air bah jatuh merindukan tanah
yang dahaga, kering, dan nelangsa

Sabtu di suatu tempat dalam kesepian
hujan menjadi teman dalam penantian
melodi semesta bergelayutan pada pendengaran
disana titik tumpu ada kerinduan

Bahagia mungkin pernah
gundah pula pun juga sudah
dua-duanya menjadi pelengkap dalam diri yang tegar dalam semua musibah
sampai bersyukur dengan semua suka

Hujan bulan juni
kembali berpuisi untuk insan hakiki
engkau yang mengenang
Diriku yang bumerang
masih ingatkah engkau hujan saat ini?

Musafar (11/7)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline