Lihat ke Halaman Asli

Penaku

Anak-anak Pelosok Negeri

Malam Juni yang Kesepian

Diperbarui: 5 Juni 2022   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar via Pixabay

Kembali merintih
malam Yang bertabur bintang 
cakrawala yang terbentang 
lekukan angaksa dan pandangan mata kembali menggenang

Alunan akustik tak meramaikan
Justru sendu membisikan kesepian
Beberapa hari pembuka
seperti tak pernah bersua
Siapa salah?
Ego tak mau pernah mengaku salah

"Maafkan aku yang tak bisa lagi menunggu"
Syair yang cukup menyayat 
Untuk hati berusaha tegar 
malam yang semakin larut 
justru lamunan semakin semrawut

Ini bulan Juni
bukan tentang hujan yang membumi
tapi hati yang terus bersembunyi 
kadangkala hujan 
lewat binar mata yang berkaca-kaca
Lagi-lagi ini tentang rasa

Gulita harusnya menemaninya atau menemaniku
Tetapi Sudahlah!
kamu yang tersipu
Atau diriku yang terlalu sembilu

Musafar Ukba

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline