Kembali merintih
malam Yang bertabur bintang
cakrawala yang terbentang
lekukan angaksa dan pandangan mata kembali menggenang
Alunan akustik tak meramaikan
Justru sendu membisikan kesepian
Beberapa hari pembuka
seperti tak pernah bersua
Siapa salah?
Ego tak mau pernah mengaku salah
"Maafkan aku yang tak bisa lagi menunggu"
Syair yang cukup menyayat
Untuk hati berusaha tegar
malam yang semakin larut
justru lamunan semakin semrawut
Ini bulan Juni
bukan tentang hujan yang membumi
tapi hati yang terus bersembunyi
kadangkala hujan
lewat binar mata yang berkaca-kaca
Lagi-lagi ini tentang rasa
Gulita harusnya menemaninya atau menemaniku
Tetapi Sudahlah!
kamu yang tersipu
Atau diriku yang terlalu sembilu
Musafar Ukba
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H