Lihat ke Halaman Asli

Penaku

Anak-anak Pelosok Negeri

Hujan dan Cambukan-Nya

Diperbarui: 30 Maret 2022   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air hujan merambat ( via Pixabay)

Hujan kembali merintih sejadi-jadinya
menumpahkan air bah tuk dahaga
Kilatan cahaya sekelebatan berseliweran
menemani hujan merengkuh tanah yang merindukan sentuhannya

Di selasar tepian masih pada perasaan yang sama
berlindung lewat dekapan dari guyuran
tiba-tiba guntur benar-benar menohok
sirna sudah kepongahan hanya karena cambukan halilintar

hujan berirama menggelayut ditelinga
adakah yang mau berkesempatan untuk meminta?
saat-saat mustajab untuk menunjukkan dirinya sebagai hamba yang takut!

"Ya Tuhan ! jadikanlah hujan ini membawa berkah"
saat kilatan yang mengagetkan itu
sesungguhnya Engkau sedang menegur agar sekiranya insan itu bisa tersadar dan menyebut

Hujan,,,
telah menyirami semua kekosongan kalbu  setelah menyisakan rinai
suaramu yang teduh nan nyenyak tuk tertidur
menahan diri untuk sejenak rehat
beristirahat dan merenung lah! 

Musafar Ukba




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline