Lihat ke Halaman Asli

Penaku

Anak-anak Pelosok Negeri

Untuk Perempuan Terhebat

Diperbarui: 8 Maret 2022   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Perempuan. Gambar via Pixabay

Kehidupan selalu menjadi lebih bergairah karena hadirnya sosok perempuan, dalam setiap lini dan peran kehidupan yang sedang dijalankan.

Sosok yang cenderung mengedepankan perasaan ketimbang logika. Melalui sentuhan kelembutan dan kasih sayangnya, melahirkan banyak rasa dan asupan adiluhung bagi peradaban suatu bangsa.

Ibu adalah sosok perempuan sejati yang selayaknya pengabdian seseorang itu diprioritaskan untuk dia. Kendatipun sosok perempuan mulia itu tak mengharap lebih dari anaknya, cukup melihat senyum dan tawa yang sumringah  dari anaknya saja sudah sangat berarti bagi mereka.

Perempuan, gadis, pemudi, perawan, atau apapun istilah untuk mendeskripsikannya, adalah calon-calon ibu yang akan melahirkan banyak umat dan pemimpin. Kepemimpinan sekalipun lebih tepat untuk seorang pria, tapi dalam menjalankan roda kehidupan sehari-hari, sosok merekalah yang menopang dibelakang sebagai sumber inspirasi paling dini.

Teruntuk kalian para perempuan terhebat,  rasanya terimakasih tidaklah cukup untuk sekedar mengimbangi kasih yang telah dipersembahkan selama ini. Hanya do'a dan harapan kebaikan yang mungkin akan menemani setiap ucapan dalam permohonan kepada Sang Maha Kuasa.

Perempuan adalah miniatur kelembutan, kasih sayang, dan Cinta. Kalau mau tahu secara realistis bagaimana Kasih sayang Tuhan kepada makhluk ciptaan-Nya, lihatlah Ibu bagaimana memperlakukan dan membesarkan buah hatinya. Sekalipun itu  sekedar analogi yang tentunya tidak sebanding dengan Kelembutan dan Kasih Sayang dari sang Pencipta mutlak.

Tak heran, dalam salah satu Haditsnya, Rasulullah ditanya oleh sahabat,

Ya Rasulullah, siapakah orang yang harus aku hormati di dunia ini." Rasul menjawab, "Ibumu." Kemudian dia bertanya lagi, "Lalu siapa?" Rasul menjawab, "Ibumu." "Kemudian lagi, ya Rasul," tanya orang itu. "Rasul menjawab, "Ibumu." Lalu, laki-laki itu bertanya lagi; "Kemudian, setelah itu siapa, ya Rasul?" "Bapakmu," jawab Rasulullah.

Jadi cukup jelas pengabdian dan penghormatan tertinggi oleh anak itu sepantasnya lebih diejawantahkan kepada perempuan terhebat ( Ibu ), tapi bukan berarti mencampakkan ayah melainkan berbakti kepada kedua orang tua itu adalah wajib.

Tulisan ini untuk memaknai hari Perempuan Sedunia. Karena ibumu, ibunya, dan Ibuku adalah perempuan Terhebat di dunia ini.

Selamat hari Perempuan

Musafar Ukba




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline