Langit malam sedang memperlihatkan cakrawala birunya
Aku yang berjalan diantara setapak rerumputan
berpijak di dataran miniatur dunia karena planet sesungguhnya sedang tak kuasa
Aku melihat diri ini berada diantara bayang-bayang, ke seberang sana ada pantai dan pegunungan
Aku kan menghadap ke Mahligai pencipta
berbekal uang sekoper yang sedang ku genggam
Aku berada di pusat bumantara
Menggantung Ibu Merkurius, bumi dan anaknya
menelusuri ruang antah berantah
untuk bercerita kepada Tuhan
bahwa mahluk penghuni semesta selalu bikin ulah
Genggaman ini semakin erat
tak kan terlepaskan begitu saja
Planet-planet amat dekat ku rengkuh
Ku gantung seperti balon kecil mainan
nanti ku lepas dengan sigap kepada-Nya
Aku mungkin dicap gila,, tak mengapa
Aku hanyalah bocah yang mencoba untuk bermimpi setinggi-tingginya
Musafar Ukba, 15 Januari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H