Lihat ke Halaman Asli

Penaku

Anak-anak Pelosok Negeri

Rumus Menjadi Pengusaha Sukses ala Musabaqa, Pemilik Yusran Cell

Diperbarui: 5 Januari 2022   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dok. Pribadi ( Penulis dan Musabaqa)

Seorang enterpreneur pastinya memiliki pengalaman jatuh bangun dalam merintis sebuah usaha. Apapun bentuknya tidak akan pernah lepas dari perjuangan untuk menjalankan usaha dan kerja keras yang sedang dibangunnya. 

Pandemi memang menyasar semua sisi kehidupan termasuk persoalan ekonomi. Bagi para pelaku usaha tentunya merasakan dampak dari adanya wabah ini. Salah satunya seperti yang dirasakan oleh pengusaha Yusran Cell Musabaqa, yang merintis usaha kecil-kecilan sampai berkembang dengan segala bentuk perubahannya. 

Dia menuturkan bahwa Pandemi memang memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam merubah tatanan kehidupan apalagi persoalan ekonomi bagi masyarakat. Namun untuk kios yang dijalaninya berjalan sebagaimana biasanya. 

" Alhamdulillah, entah wabah atau pun tidak, usaha yang sedang saya tekuni tetap berjalan dengan lancar dan saya juga meyakini bahwa rejeki sudah diatur oleh yang maha kuasa tinggal kita saja bagaimana mau menjalaninya ". ucap Musabaqa dalam suatu wawancara. 

Ia juga menyampaikan semestinya para pelaku usaha di era pandemi sekarang harus tetap Sabar dan tekun dalam menjalankan segala profesi yang diembannya apapun itu. 

"Jadi pengusaha itu harus sabar, tekun, dan loyal menjalani usaha yang digelutinya, tidak boleh ikut-ikutan sehingga kapasitas kita bisa terbagi atau usaha yang kita jalankan itu tidak akan berjalan dengan optimal". Tambahnya. 

Musabaqa, yang kini memiliki usaha Yusran Cell dengan aneka prodak yang di ditawarkannya baik itu peralatan otomotif, Jasa penarikan keuangan (BRI link), minimarket sederhana, hingga Phone Shop. Semua itu dilakukannya dengan rumus Kemauan, ketekunan, optimisme dan tawakal kepada Tuhan. 

Siapa sangka juga dulunya beliau memulai usahanya dari membuka bengkel dengan ukuran sederhana 2 kali 3 meter, berdindingkan jelaja atau anyaman bambu. 

"Awal tahun dua ribuan, saya membuka bengkel dengan modal kepercayaan saja, ukuran bangunanya itu 2×3 meter,  dengan berdindingkan jelaja sangat sederhana sekali.

 Seiring berjalannya waktu saya dengan segala ketentuan yang saya jalani dan Alhamdulillah juga ramai berdatangan tukang ojek dengan keluhan kendaraannya, sejak saat itu usaha yang saya bangun berkembang " Ungkap musabaqoh dalam ceritanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline