Lihat ke Halaman Asli

Penaku

Anak-anak Pelosok Negeri

Di Bawah Bohlam Hias

Diperbarui: 14 Desember 2021   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar via Pixbay

Di pelataran diatas kerikil berserakan
tumpukan batu-batu kecil menenteng kaki meja berderet
tanpa ada rembulan dan bintang
hanya ada lentera hias bohlam menyinari malam

"Aku bukan jodohnya" lirik syahdu disenandungkan dalam teduh 
di sebuah balai terdengar cukup menyayat
bait-bait berirama sendu di telinganya 
sementara dua gelas kopi hitam diseruput dengan sigap

Bohlam hias bergantungan bersilangan
semburat kuning dari cahayanya 
setia menerangi kegelisahan daksa 
dalam tiap tarikan diafragma
sesal keluar dengan tak tega dihembuskannya

Penyanyi sialan itu semakin menggalaukan suasana, suaranya semakin menyesakkan dada saja

Tidak ada irama keras, yang ada hanya kelembutan yang menyiratkan dusta

Berulang kali kepala menengadah 
Menatap cahaya bohlam kuning 
Merasa tak ada yang berubah malam ini 
Yang setia hanya lampu yang tak henti berkedip, sampai sinar Mega mengalahkannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline