Lihat ke Halaman Asli

Penaku

Anak-anak Pelosok Negeri

Api Menyulut di Amarilis

Diperbarui: 28 Desember 2021   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Api. Gambar via Pixabay

Hawa panas menyelimuti
Bunga api mekar diatas tumpukan marah
Berlapis darah dan dendam membara
Hempasan angin semakin meyulut api menyala

Petas kecil mulai melahap satu per satu
bunyi kresek ranting dedaunan kering hancur lebur bersama ranting rapuh tak berdaya luluh lantahkan semua ragu

Api Menyulut semakin tak terarah
Jiwa bersiteru dengan kenyataannya pilu tak ubahnya seperti batu diatas bara mendidihkan asa, dan raga diatas daya yang tak berupaya

Api perlahan mereda setelah tumpukan amarah terbakar sudah, menyisakan sisa merah hawa panas dan debu menyatu menumpukkan puing-puing pilu berterbangan terhempaskan bersama lega bahagia

Sesaat mendingin di atas bukit tinggi menyaksikan kerlap cahaya sejauh mata memandang, tertawa diatas asap mengepul sisa api membakar, melahap dan sedikit beraksi dalam gulita, tawa nyaring memecah sunyi, dendam berkepanjangan masih  saja ada

Musafar Ukba, Amarilis 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline