Pasar Sentral Wua-wua, atau orang biasa kenalnya pasar baru Kota Kendari saat ini memperlihatkan keadaan yang cukup memprihatinkan dan banyak sekali keluhan dari para pedagang ditempat tersebut.
Gedung dengan dua lantai itu kini sangat sepi pembeli dan minim sekali pengawasan dan kontrol dari pemerintah setempat, apalagi struktur bangunan yang mirip hotel ini luas namun sangat disayangkan banyak yang berpindah ketempat yang lebih ramai.
Bahkan pedagang ikan dan sayur-sayuran memilih untuk jualan didepan pelataran gedung dengan atap seadanya hingga tempat-tempat jualan didalam gedung itu hanya beberapa yang ditempati saja
Hal itu dilakukan bukan tanpa sebab namun ada beberapa maksud dari para pedagang itu sebagaimana penulis telah peroleh langsung dari beberapa pedagang di tempat itu, diantaranya:
Sebagai bentuk protes
Nah, ini adalah salah satu cara mereka dalam melakukan protes terhadap pemerintah kota agar kiranya keluhan mereka itu didengarkan. Awal mula mereka pindah ke depan mendapatkan teguran dan tindakan dari Satpol PP, namun selanjutnya para pedagang ditempat itu tetap pada pendirian mereka untuk tetap bertahan disitu
Sebagai penarik Perhatian
Bukanlah sesuatu yang absurd, kendaraan yang lalu lalang disekitar jalan pasar sentral ini mengiranya tempat ini adalah hotel. Sehingga orang mengiranya itu bukan pasar melainkan gedung hunian.
Seorang pemuda yang berjualan di tempat itu mengatakan," seharusnya gedung ini direnovasi kembali, kaca pembatas dibagian sisi gedung itu seharusnya di bongkar saja agar masyarakat bisa melihat dan dapat mengakses tempat itu dengan lancar, sehingga los-los itu bisa terlihat dari jalan, tapi ini tidak, ya sehingga banyak yang jualan di depan itu sebagai penarik perhatian agar ditahu tempat ini adalah pasar." Ujar pemuda itu saat dikonfirmasi penulis.
Karena Tidak Laku
Alasan yang lain adalah sepinya pembeli didalam gedung itu sehingga rata-rata penjual ikan dan sayur memulilih ke luar saja yang cukup ramai karena di samping jalan yang sangat banyak kendaraan yang melintas sehingga banyak yang singgah untuk membeli.
Diawal tulisan ini, penulis mengatakan bahwa kurangnya pengawasan dan kontrol dari pemerintah. Hal itu memang faktanya, seandainya tempat itu diawasi dengan ketat maka pasar yang katanya sentral itu akan bersih dan memiliki petugas keamanan, maka tempat ini tidak akan ternodai oleh kotoran-kotoran tikus yang sudah bersarang di tempat itu dan los-los yang kosong itu sangat banyak menumpuk kotoran.
Sebenarnya ada petugas kebersihan, namun beberapa pengakuan pedagang mereka jarang masuk dan kalaupun membersihkan hanya dibeberapa titik saja. Ini mengindikasikan kontrol dan pengawasan yang tidak becus dari pemerintah akan hal ini membiarkan pasar terbengkalai seperti ini.