Lihat ke Halaman Asli

Penaku

Anak-anak Pelosok Negeri

Penghuni Kebun

Diperbarui: 28 Juli 2021   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

"Berkebun Adalah Seni Menyatu Dengan Alam".

Siapa sangka,berkebun memang suatu aktivitas yang melelahkan tapi juga mengasyikkan. Bahkan bukan cuman mengasyikkan tapi plus juga suatu rutinitas yang menggiurkan. Lah kenapa bisa? 

Dalam tulisan kompasianer,pemilik akun Sri Pujiati yang berjudul "Ini Manfaat yang Bisa Kamu Dapat jika Memiliki Kebun Sendiri", salah satu manfaat yang bisa kita dapatkan adalah sebagai sarana rekreasi dan hiburan. Kalau saya melihatnya memang demikian adanya lantaran saya juga merasakan demikian tatkala saya berada di Kebun.

 Syukurlah bagi kalian yang memiliki lahan yang luas untuk dipergunakan  berkebun. Apalagi dihalaman muka rumah ada lahan yang tersedia dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis tanaman yang multi faedah entah itu toga,bunga, sayur-sayuran dan lain sebagainya. 

Diartikel yang pernah saya buat tentang "Aneka Kehidupan di Kebun",ditulisan itu saya bercerita bagaimana saya memanfaatkan waktu libur yang ada sekarang dengan berkebun. Saya lebih banyak menghabiskan waktu dikebun,tentunya bukan cuman datang selfi saja cari tempat yang indah untuk berfoto kemudian di Upload di Medsos, tapi lebih dari pada itu.

Terus terang saja kami bersyukur bisa memiliki lahan yang cukup luas untuk menanam berbagai jenis tanaman yang bisa dipergunakan untuk kebutuhan,misal Jagung Kuning.

 jagung kuning di kebun: Dokpri

Jagung kuning adalah tanaman yang memiliki nilai produktivitas yang tinggi.

Rata-rata tiap hektar lahan, akan mampu menghasilkan sekitar delapan ton jagung pipilan kering. Cara panennya, dengan terlebih dahulu mengurangi daun bagian bawah, terus ke tengah, dan kemudian batang di atas tongkol juga dipangkas. 

Hingga yang tersisa di lahan tinggal batang jagung, dengan tongkolnya yang mulai menguning. Tongkol ini tetap dibiarkan di lahan sampai kering. Terakhir, kulit jagung dibuka, hingga biji jagung yang masih melekat pada tongkolnya bisa benar-benar kering karena terkena panas matahari langsung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline