Lihat ke Halaman Asli

Penaku

Anak-anak Pelosok Negeri

Kufur Nikmat

Diperbarui: 17 Juli 2021   18:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dari Pixbay

Tak dapat dibendung karunia dan Anugerah-Mu 

Banyak nan tiada bertepi,manusia mencoba menghitungnya namun tiada sanggup, bahkan membuang waktu saja seandainya kendatipun mengetahuinya maka sudah barang tentu semua akan melepuh tersimpuh malu 

Ocehan keluar dari tiap tiap lisan,kapan musibah ni berakhir hingga kehidupan kembali sedia kala 

Sakit,perih,pilu,dilema,suasana semakin menjadi saja hingga hujan tak bosan membasahi bumi,bercucuran membasahi beriringan dengan tangis dan tawa 

kenapa sih harus bertanya? 

mengapa hujan turun setiap hari hingga mengikis kebahagiaan kami saja? Mengapa harus ada bencana kenapa nda dihilangkan saja?

sibuk dengan tanda tanya hingga lupa bahwa kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, jikalau mampu ciptakan hujan setetes saja, tanpa asin dan asam maka niscaya tidak akan sanggup wahai engkau manusia!

Apasih susahnya bersyukur itu, tinggal terima,hadapi dan nikmati bukankah kebahagiaan akan datang pada waktunya, bukankah pohon akan mengugurkan daunnya pada musimnya hingga datang daun dan bunga dengan keadaan yang segar 


Engkau selalu mengeluh kawan, sampai lupa bahwa kebahagiaan akan datang kepada mereka yang memahami hakikat musibah dan nestapa adalah hikmah kebahagiaan 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline