Lihat ke Halaman Asli

Yang Menarik dari Proses Rekruitmen Anggota Panwascam Kab Bulukumba

Diperbarui: 5 Oktober 2017   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulukumba 5 Oktober 2017

Pesta Demokrasi pemilihan umum Gubernur Sulawesi Selatan 2018 akan segera kembali digelar, beberapa gaung calon sudah mulai terdengar, membangun citra sebagai orang baik, sebagai orang yang katanya berjuang untuk rakyat menawarkan diri kepada rakyat sebagai orang yang amanah dalam memimpin, suatu pencitraan yang terlambat menurut saya, meski begitu harapan untuk mendapatkan pemimpin yang amanah tentu tidak boleh dihilangkan dalam hati dan pikiran

Berbicara mengenai perhelatan demokrasi atau pemilu pasti akan selalu berkaitan dengan pihak2 Penyelenggara dan Pengawasan Pemilihan Umum yang tidak lain KPU dan Bawaslu, maka dari itu pihak2 yang terkait dalam penyelenggaraan telah membuka pendaftaran secara umum dan terbuka, tidak terkecuali Panwaslu kabupaten Kota yang baru2 ini telah membuka pendaftaran bagi yang tertarik terlibat menjadi salah satu Panwascam ditingkat kecamatan, mengabaikan kesempatan itu sesuatu yang rugi menurut saya, selagi syarat2nya bisa saya penuhi dengan baik mulai dari kelayakan berkas dan syarat penunjang lainnya maka kesempatan itupun saya ambil.

Jika saya ditanya "Mengapa saya tertarik mendaftarkan diri sebagai Panwascam" Alasannya cukup sederhana yaitu ingin terlibat dan menjadi bagian langsung dari pesta demokrasi yang akan berlangsung tahun depan dalam pemilihan gubernur, selain itu pola2 pengawasan yang menjadi ruang lingkup dari Panwascam adalah bagian dari ketertarikan saya menjadi bagian dari jembatan aspirasi untuk bermanfaat sebesar2nya kemaslahatan umat dan masyrakat, tidak terkecuali melalui Panwascam  saya bisa menambah relasi, kawan, sahabat dan pengalaman, serta mengaktualisasikan potensi yang saya miliki  agar bisa bermanfaat. 

Seperti yang dikatakan "Buya Hamka" Jika hidup sekedar hidup, jika hidup sekedar makan dan minum  maka Monyet dan Kambingpun juga bisa,  selain itu Saya ingat pesan Almarhum tetta saya kepada saya, "sebaik2nya manusia adalah bukan yang kaya, cantik atau pandai sekalipun namun sebaik2nya manusia adalah yang bermanfaat"  Pesan Almarhum Tetta atau ayah saya menjadi pedoman hidup bagi saya. 

Jadi apa yang akan saya lakukan, saya harus timbang pilih,  apakah ini baik atau tidak dan apakah ini bermafaat atau tidak. Meski Panwascam ini terbilang baru buat saya tapi saya yakin sesuatu yang dilakukan dengan penuh kesengguhan dan didasari dengan niat untuk kemaslahatan umat dan masyarakat, menjadi salah satu pengawasa di Panwascam adalah profesi yang mulia dan penuh dengan tantangan

Mulai dari sesi pendaftaran, kelengkapan kelayakan berkas administrasi saya lengkapi dengan baik dan alhamdulillah saya lolos ditahap itu, prosesnyapun berlanjut ketahap selanjutnya yaitu tes tertulis, ditahap ini prosesnya diikuti serentak dari berbagai pendaftar dengan latar belakang profesi yang berbeda beda ditiap tiap kecamatan lain diKabupaten Bulukumba, sebuah proses rekruitmen yang profesional, terbuka, bersih dan transparan menurut saya pada saat itu, beberapa hari setelah proses tes itu hasilnyapun keluar, banyak dari peserta yang mengikuti tes tersebut gugur dan mengharuskan peserta yang gugur itu tidak mengikuti tahapan proses selanjutnya, dan lagi2 sebuah kesyukuran buat saya ditahapan itu nama sayapun kembali muncul sebagai peserta yang bisa mengikuti tahapan dan proses selanjutnya.

Perjuangan belum terhenti sampai disitu, masih ada satu tahapan lagi  bagi peserta yang lolos ditahapan sebelumnya untuk harus diselesaikan, sebuah tahapan yang sifatnya krusial dimana hasil dari tahapan ini adalah hasil akhir dari proses tahapan2 yang diikuti sebelumnya, Tespun berlanjut ketahap yang terakhir yaitu "Tes Wawancara" seperti kita ketahui pada umumnya tujuan dari tes wawancara adalah untuk mengetahui potensi atau kemampuan seseorang melalui percakapan langsung antara peserta rekruitmen dan penerima rekruitmen.

Jadwal tes wawancara sudah ditentukan, dan sayapun mengikuti prosesnya sesuai prosedur yang sudah ditentukan oleh panitia pelaksana rekruitmen, melalui ketiga komisioner Panwaslu Kabupaten Bulukmba berbagai pertanyaan2 yang berkaitan dengan ruang lingkup kerja Panwaslu dan terkhusus Panwascam terlontar bak peluru perang yang siap menembus  ruang2  tes pada saat itu jhehehehe dan peserta wawancara harus siap menjawabnya dengan baik,

 Pertanyaan dari tes itu saya jawab dengan segenap kemanpuan yang saya miliki pada saat itu, soal benar salahnya atau memuaskan atau tidaknya jawaban saya pada saat itu, yang tahu hanya ketiga komisioner itu jheheheheh... Lagi2 saya merasa proses rekruitment pada saat itu sudah berjalan dengan baik dan profesional, keberhasilan dari proses rekruitmen yang baik tidak terlepas dari Panitia rekruitmen yang independen dan profesional.

Alhasil, hasil dari proses itu nama saya tidak muncul sebagai peserta yang lolos dan saya harus menerima itu dengan besar hati, perlu kita pahami bersama cuma ada 2 kemungkinan alasan saya tidak lolos ditahap itu, Pertama "ketiga komisioner merasa ada yang lebih baik dari kemanpuan saya" atau yg kedua "ketiga komisioner merasa saya tidak layak untuk ditempatkan diposisi itu" sebuah kemungkinan yang tepat menurut saya,  rasa kecewa pasti akan ada menyelimuti diri setidaknya saya banyak belajar dari proses yang saya ikuti, sebuah pengalaman besar menurut saya, Nama saya pernah tercatat sebagai peserta calon Panwascam Kabupaten Bulukumba "Alahmdulillah" meski perjalanan saya harus terhenti sampai disitu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline