Lihat ke Halaman Asli

E-KTP: Dilematis antara Kemendagri dan Pemerintah Daerah

Diperbarui: 5 Oktober 2016   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemendagri: 2016 Tak Ada Alasan Blanko E-KTP Kosong.. Sedangkan Kantor Catatan Sipil Kabupaten Bulukumba : Blanko E Ktp saat ini Kosong...Yang benar mana ???

Jika ada yang bertanya “ Sudah puaskah anda terhadap pelayanan publik dari negara atau pemerintah ??? maka saya hanya bisa menggeleng gelengkan kepala, mengisyaratkan bahwa negara dimana disini Pemerintah pusat dan daerah telah gagal bernegara, dan ketika negara gagal dalam bernegara maka negara itu tidak layak dikatakan negara jheheh, mungkin pernyataan ini sedikit ekstrim jheheh tapi jika dirunut dari akar permasalahanya maka negaralah yang memilki tanggung jawab besar atas ketidakpuasaan masyarakat atas pelayanan publik yang dirasa belum sepenuhnya bersahabat untuk rakyat.

Ketidakpuasaan dari masyrakat atas pelayanan publik yang lamban dan ribet menandakan ketidakmampuan pemimpin negara dimana disini Presiden selaku pemimpin tertinggi negara sampai kepada kepala daerah dari tingkat satu dan dua dalam membina, mengatur serta mengolah daerah kepemimpinannya.

Bebicara mengenai pelayanan publik, sering sekali muncul berbagai masalah dalam playanan pemerintah terhadap masyrakat yang mencerminkan ketidakpuasaan masyarakat terhadap pelayanan publik pemerintah, antara lain yaitu mulai dari pelayanan yang mahal, kaku, berbelit belit, sikap dan tindakan aparat yang tidak ramah dan arogan serta pelayanan yang suka menuntut imbalan, padahal pelayanan publik itu sendiri pada hakikatnya adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi negara untuk masyarakat, dan faktanya justru sebaliknya, mengecewakan dan penuh ketidakpuasaan.

Ketidakpuasan itu saya rasakan langsung ketika saya ingin mengambil EKTP saya dkantor catatan sipil Kabupaten Bulukumba yang sudah lama belum sempat saya ambil, mungkin jika dihitung2 sudah melebihi batas waktu pengambilan yg sudah ditentukan, karena merasa sudah terlalu lama semenjak pengambilan data diri waktu itu dikelurahan, maka sayapun kesana, setiba disana, sayapun langsung menanyakan prihal keberadaan EKTP saya ditempat pengambilan EKTP yang sudah jadi, dengan sigap pegawainyapun mengotak atik tumpukan EKTP yang sudah jadi untuk mencari EKTP saya, dan akhirnya EKTP saya tidak ditemukan, karena tidak ditemukan, pegawai itupun menyarankan saya untuk kebagian pendataan dan perekaman data untuk mengecek data saya apakah sudah rampun atau tidak, tanpa berpikir panjangpun saya langsung ketempat yang disarankan pegawai itu.

Setelah melewati proses antri yang begitu panjang dan melelahkan sayapun akhirnya tiba dibagian pengecekan data EKTP, sayapun menyetor foto copy KK saya sebagai bukti kependudukan dasar, tanpa basa basi sedikitpun pegawai itupun langsung mengecek data saya diperekaman datanya, tidk begitu lama hasilnya keluar yang mengatakan bahwa data saya sudah rampun dan tidak bermasalah, Cuma belum diprint atau dicetak, terus saya menanyakan “kok belum dicetak pak padahal waktu perekaman data saya sudah lama dikelurahan?” dengan sopannya pegawai itu menjawab, “ Itu bukan otoritas saya pak, mungkin pegawainya lupa untuk mencetaknya” 

“Kok bisa lupa pak.. trus yang diingatnya apa ??” saya menjawab seperti itu, terus saya kembali bertanya, “jadi selanjutnya pak saya harus bagaimana ??” pegawai itupun kembali berbicara “ biar saya buatkan bukti pengambilan ya pak, bapak kembali lagi disini 2 minggu kedepan pasti EKTP nya sudah jadi “ tidak berselang lama pegawai itu menyodorkan saya bukti pengambilan EKTP dimana disurat itu tercantum tanggal, bulan dan tahun pengambilan EKTP yg batas waktunya sampai 2 minggu kedepan, setelah mengambilnya sayapun bergegas pergi dari sana.

Karena merasa waktu pengambilan EKTP saya sudah lewat satu hari dari batas waktu pengambilan yang tertera dibukti pengambilan, sayapun kembali kekantor catatan sipil Bulukumba dengan penuh harap yang tinggi karena merasa EKTP saya sudah jadi dan siap saya pakai, sesampainya disana, kantor pelayanan catatan sipil ditutup rapat2 dan dijaga oleh pegawai yang berdiri tegak didepan pintu, sayapun bertanya kepada pegawai itu.. “ Kok pintu ditutup pak ? padahal belum masuk jam istirahat kantor ??” 

Lantas pegawai itupun menjawab dengan tegasnya “ Maaf pak didalam lagi sedang rapat, untuk proses perekaman data habis rapat pak, dan untuk pengambilan EKTP untuk sementara ini belum ada dikarenakan BLANKO EKTP lagi sedang kosong pak, belum ada kiriman dari pusat” dengan sendirinya lagi2 kening sayapun mengkerut dan tidak habis pikir dengan jawaban pegawai itu..” Kok bisa habis pak ?? terus mengapa pihak kantor catatan sipil mencantumkan tanggal pengambilan EKTP jika stok Blanko dirasa tidak cukup ?? 

Apakah produksi blanko dari pusat sudah tidak ada ?? apakah bahan mentah pembuatan blangko sudah sulit ditemukan sampai2 ada keterlambatan kiriman ?? ataukah pesawat kiriman stok blanko telah jatuh dan hancur dan stok blankonya tidak sampai dibulukumba ???” Pegawai itupun hanya bisa terdiam mendengar banyaknya pertanyaan saya, dan sayapun kembali bertanya “ Terus kalau keadaannya sudah seperti ini saya harus melakukan apa ??” lagi2 dengan santainya pegawai itu menjawab. 

“ Saya juga tidak tahu pak stok blankonya kapan datang “ terus saya kembali bertanya “ kira2 menurut pengalaman bapak biasanya keterlambatan itu sampai kapan ??” kembali pegawai itupun menjawab “ saya tidak tahu pak maaf..” bagaimana saya tidak dongkol mendengar jawaban pegawai itu, seolah2 tidak ada pertangung jawaban secara pasti dari pihak Kantor catatan sipil, setidaknya beri kami informasi yg mampu melegahkan perasaan meski lagi2 harus menunggu.., pasti kerumunan orang2 disekitar itu juga merasakan hal yang sama dengan saya karena terlihat jelas dari guratan kekecewaan dari raut wajah mereka J... tidak beberapa lama sayapun bergegas pulang dengan penuh kekecewaan dan ketidakpastian L.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline