Lihat ke Halaman Asli

Musa Algifari

Mahasiswa Huhungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang

Analisa Arah Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia di Bawah Kepemimpinan Prabowo Subianto

Diperbarui: 3 Mei 2024   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak bisa di pungkiri bahwa Prabowo selalu mengikuti arahan Presiden Jokowi walupun telah dinyatakan menang dalam pemilihan presiden priode selanjutnya. Tentu saja melanjutkan tradisi yang di usung Jokowi dalam penerapannya politik luar negeri ‘Bebas Aktif’ sebagai landasan kebijakan nonblok yang aktif memberikan kontribusi perdamaian dan diinisiasi pertama kali tahun 1948 oleh wakil presiden pertama, Mohamad Hatta.

Beberapa contoh kejadian lalu bahwa adanya upaya menempatkan peran Indonesia sebagai perantara perdamaian dalam perang Rusia-Ukraina, mengunjungi kedua negara dan mengundang ukraina untuk menghadiri KTT G20 di Bali. Sikap netral dalam menyikapi hubungan antara AS dan Cina dengan tujuan mencegah timbulnya potensi konflik dan menjaga stabilitas kawasan.

Sejauh ini Prabowo mempertahankan tradisi kebijakan luar negeri Indonesia “bebas aktif” dengan menjadi “Tetangga yang baik. Memaparkan platform kebijakan nya dengan janji untuk mempertahankan politik luar negeri bebas aktif dan di saat yang sama memperkuat kebijakan pertahanan negara.
Arah kebijakan luar negeri ini sudah bisa diprediksi dari awal, mengingat latar belakang militer Prabowo dan posisinya saat ini sebagai menteri pertahanan serta menjaga hubungan yang stabil dengan negara tetangga di Asia Tenggara.

Kemungkinan, Prabowo juga akan melanjutkan pendekatan luar negeri yang dilakukan Jokowi, yaitu enggan untuk berpihak di tengah persaingan negara adidaya. Tentu menarik perhatian bahwa Prabowo menekankan bagaimana Indonesia harus menghormati AS bersama sekutunya, serta Cina. Ia juga menekankan bahwa India dan Rusia juga merupakan mitra penting bagi Indonesia, sebagaimana juga negara-negara Afrika yang memiliki kesamaan pengalaman kolonialisme masa lalu.

Prabowo menjadi satu-satunya capres yang dengan terbuka membahas pentingnya Indonesia menjadi tetangga yang baik. Di bawah kepemimpinannya jika terpilih nanti, ia hendak menunjukkan bahwa kehadiran Indonesia di kawasan tidak akan menimbulkan ancaman bagi negara-negara sekitar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline