Lihat ke Halaman Asli

Musaafiroh el Uluum

Sang Pengembara dari Pesantren

Puisi | Aduku

Diperbarui: 1 Juli 2019   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Resah hantui hariku tak kunjung lelah
Saat kutapakkan hatiku ke lembah terjal
Harap cemas kusampaikan pada kesunyian yang nyata

Alur rindu tak beraturan ritmenya
Mainkan nada-nada syahdu dalam jiwa
Aku mengerang menahan memar luka dalam

Sedalam lautan hitam tanpa cahaya
Awalnya kurasa biasa saja
Namun bait demi bait syair cinta pemuja jiwa

Berlari mengangkasa bersama ribuan duka
Heranku dibuat olehnya
Kelu lidahku membisu

Bias raut muka dan hati tak pernah sama
Mengemisku di hadapan keagungan-Nya
Mengaduku pada haribaan Sang Kuasa

Akan hari yang tak terlewat
Tentang detik di ujung tombak
Tentang kisah hidup yang ruwat

Oh indung... oh indung...
Kau mendung ku pun dirundung

Musaafiroh el-'Uluum

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline