Bisa jadi Nazaruddin tidak nyaman menyandang status buron. Apalagi di bulan puasa tentu lebih enak berpuasa di tanah air. Keinginan pulang bisa jadi tidak terbendung lagi. Dihubunginya sebuah agen perjalanan, yang resepsionisnya mungkin bernama Ginah.
"Hallo Pak Nazar, mau terbang kemana lagi?"
"Ke Jakarta, Ginah!" Nazaruddin berkata terburu-buru
"Baik, Pak!" jawab Ginah yang kemudian dengan sigap mengatur perjalanan.
Sayangnya Ginah ikut terbawa suasana kisruh sehingga dia salah mendengar apa yang dikatakan Nazaruddin. Kata "Jakarta, Ginah" didengarnya "Cartagena"
Kemungkinannya terjadi seperti itu kecil sih, tapi mungkin saja kan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H